Senin 23 Jan 2023 07:09 WIB

Pemerintah Optimistis Wisman China Perkuat Pencapaian Target

Tahun ini, pemerintah menargetkan kunjungan wisman sebesar 3,5 juta-7,4 juta.

Wisatawan mancanegara asal China tiba di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad (22/1/2023). Sebanyak 210 orang penumpang asal Shenzhen, China tiba di Pulau Dewata dengan menumpang penerbangan carter maskapai Lion Air JT2648 yang menjadi penerbangan perdana dari China ke Bali sejak Pemerintah China mengizinkan warganya untuk kembali bepergian ke luar negeri.
Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Wisatawan mancanegara asal China tiba di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad (22/1/2023). Sebanyak 210 orang penumpang asal Shenzhen, China tiba di Pulau Dewata dengan menumpang penerbangan carter maskapai Lion Air JT2648 yang menjadi penerbangan perdana dari China ke Bali sejak Pemerintah China mengizinkan warganya untuk kembali bepergian ke luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno optimistis kedatangan kembali wisatawan asal China dapat mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2023. Tahun ini, pemerintah menargetkan kunjungan wisman sebesar 3,5 juta-7,4 juta kunjungan.

"Kami menggelar karpet merah bagi mereka karena ekonomi kita terus menggeliat. Kita harapkan kedatangan wisman China semakin mempercepat pemulihan sektor ini dan semakin banyak lapangan kerja dibuka," ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Badung, Bali, Senin (23/1/2023).

Baca Juga

Pada Ahad (22/1/2023) siang, sebanyak 210 orang wisatawan asal China mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali setelah menempuh perjalanan hampir 5 jam dari Bandara Internasional Bao'an Shenzhen, Guangdong, China. Setibanya di Terminal Internasional Bandara Bali, ratusan wisman itu disambut dengan pengalungan bunga, tarian tradisional Bali serta kesenian Barongsai.

Sandiaga Uno menjelaskan China merupakan salah satu negara pasar terbesar untuk pariwisata di Indonesia. Tahun ini Kemenparekraf menargetkan kunjungan wisatawan China sebanyak 255.300 orang.

"Kami juga tetap terapkan protokol kesehatan yang sudah diberikan oleh Satgas COVID-19 dan Kemenkes dalam kedatangan wisman Tiongkok. Dan per hari ini tidak diperlukan tambahan pengecekan bagi wisatawan dari China, semua mengikuti standar yang sudah ada," kata dia.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini menambahkan alasan Bali menjadi destinasi pertama dalam menyambut wisman China karena berdasarkan data Online Travel Agent (OTA) di Tiongkok, terjadi peningkatan volume pencarian destinasi wisata di luar negeri sebesar 430 persen. Dari data itu Indonesia masuk dalam top 5 pencarian dan volume pencarian Bali meningkat 250 persen.

Ia berharap penyambutan kembali wisman China ini dapat menjadi sarana promosi yang efektif bagi wisatawan China.

"Bali itu sangat populer di China, mereka suka Bali dengan alamnya, hotel, dan spanya. Nah bagaimana kita bisa mengafiliasi itu dengan berbagai cara, mereka sangat sosial media savvy, di sana yang main apa? Tik-tok ternyata, kita ikut untuk promosikan. Yang kedua akses masuk flight yang bisa langsung ke Bali, bagaimana caranya visa juga mudah, dan tentu saja memberikan pelayanan terbaik," ungkap dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement