Ahad 22 Jan 2023 21:26 WIB

Zulhas Gelar Pertemuan Bilateral dengan Mendag Arab Saudi di Al Ula

Kedua pihak berkomitmen meningkatkan kerja sama ekonomi untuk keuntungan bersama.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) menggelar pertemuan bilateral dengan Mendag Arab Saudi di Al Ula, Ahad 922/1/2023).
Foto: Istimewa
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) menggelar pertemuan bilateral dengan Mendag Arab Saudi di Al Ula, Ahad 922/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Perdanganan Arab Saudi Majid bin Abdullah Al-Qasabi di Al Ula pada Ahad (22/1/2023). Pertemuan ini dinilai menjadi sejarah bagi kedua belah pihak karena Kerajaan Arab Saudi menjamu pejabat setingkat menteri di Al Ula.

Bahkan, perjalanan menuju Al Ula, Zulkifli Hasan (Zulhas) disopiri langsung Mendag Arab Saudi. Rombongan kedua delegasi bertolak dari Madinah menuju Al Ula untuk melaksanakan pertemuan bilateral membahas kerja sama perdagangan kedua negara.

Baca Juga

“Ini tamu spesial, sebagai penghormatan dan rasa bahagia atas kedatangan saudara dan sahabat, saya akan menyetir sendiri ke Al Ula,” kata Majid Al-Qasabi, dalam keterangan, Ahad (22/1/2023).

Al Ula adalah kota bagian dari Provinsi Madinah, Arab Saudi, merupakan jalur perdagangan kuno yang menghubungkan negeri Arab hingga ke Syam, saat ini mencakup Syuriah, Palestina, Yordania, hingga Lebanon. Al Ula adalah nama sebuah kota di Arab Saudi yang terletak 300 km di sebelah utara Madinah, 4 jam dari Masjid Nabawi.

Dulunya, Al Ula adalah ibu kota Lihyanites Kuno (Dedanites). Di kota ini terdapat Mada'in Saleh yaitu situs arkeologi yang dibangun lebih dari 2.000 tahun lalu oleh orang-orang Nabatean, dan diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Mendag Majid Al-Qasabi menyetir sendiri menuju wilayah perbukitan berbatu itu sambil berbincang dengan Zulhas. “Ini pertemuan bersejarah yang sangat penting untuk Arab Saudi dan Indonesia. Untuk pertama kalinya kami menjamu pejabat setingkat menteri di Al Ula. Ini sesuai dengan harapan Pangeran Muhammad Bin Salman untuk mengembangkan wilayah Al Ula menjadi daerah pariwisata,” ujarnya.

Zulhas sendiri mengaku merasa tersanjung mendapatkan penghormatan yang luar biasa dari Mendag Majid Al-Qasabi. “Tadi bahkan terbang dari Jeddah ke Madinah menggunakan pesawat pribadi milik beliau. Semoga persaudaraan ini berdampak pada kerja sama Indonesia dengan Arab Saudi yang jauh lebih baik di kemudian hari,” ujar Zulhas.

Pertemuan di Al Ula berlangsung sekitar tiga jam. Masing-masing pihak menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama perdagangan. “Sesuai perintah Pangeran MBS, hubungan dagang dengan Indonesia perlu ditingkatkan. Kedekatan Saudi dengan Indonesia adalah modal penting yang harus berimplikasi pada keuntungan ekonomi kedua negara,” Kata Mendag Saudi.

Mendag Zulhas juga menegaskan keinginan pemerintah Indonesia untuk semakin memerkuat kerjas ama dagang kedua negara. Pada 2022, neraca perdagangan RI-Saudi mencapai 7 miliar dolar AS. Masih defisit 3 miliar dolar AS. Tetapi jika dikurangi sektor minyak dan gas, neraca perdagangan RI-Saudi surplus 1 miliar dolar AS.

Menurut Zulhas, saat ini komitmen dan harapan pemerintah Indonesia adalah memperkuat aspek ekspor. Di samping itu, Indonesia juga ingin menjadikan Arab Saudi sebagai salah satu pasar utama produk-produk dari industri dan UMKM Indonesia. Di antaranya dengan membangun pusat ritel modern di Arab Saudi.

“Dengan adanya gerai modern di Arab Saudi, maka upaya pelaku UKM untuk memasarkan produknya akan semakin mudah. Ini tentunya akan mendorong kinerja ekspor nasional,” tegas Mendag.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement