Sabtu 21 Jan 2023 14:31 WIB

Tersandung Kasus Plusvalenza, Juventus Dihukum Pengurangan 15 Poin

Juventus dihukum karena tersangkut kasus pemalsuan nilai transfer dan keuntungan.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Mantan Presiden Juventus Andrea Agnelli dihukum sanksi larangan dua tahun dari sepak bola karena kasus pluzvalenza.
Foto: EPA-EFE/ SALVATORE DI NOLFI
Mantan Presiden Juventus Andrea Agnelli dihukum sanksi larangan dua tahun dari sepak bola karena kasus pluzvalenza.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juventus telah dihukum pengurangan 15 poin. Raksasa Italia itu disanksi oleh Pengadilan Banding Federal karena kasus plusvalenza, yakni pemalsuan nilai keuangan. Kantor Kejaksaan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) meminta pengurangan sembilan poin tapi sanksi Pengadilan Banding Federal melangkah lebih lebih jauh.

Juventus sekarang akan mencoba mengajukan banding ke Komite Olimpiade Nasional Italia (CONI). "Juventus dikenai sanksi dengan 15 poin penalti yang akan diberikan pada musim sepak bola saat ini," demikian pernyataan resmi FIGC, dikutip dari Marca, Sabtu (21/1/2023).

Baca Juga

Tanpa poin itu, Juventus akan hanya memiliki 22 poin yang tersisa, tertahan di papan tengah dengan Bologna dan Empoli. Nyonya Tua berada di luar tempat kualifikasi untuk kompetisi Eropa, dan dengan keunggulan hanya 13 poin atas degradasi. 

Selain hukuman 15 poin, Pengadilan Banding Federal juga menjatuhkan sanksi berat kepada direktur Juventus. Sanksi termasuk larangan dua setengah tahun untuk Fabio Paratici, yang telah bergabung dengan Tottenham, beraktivitas dari sepak bola. Kemudian dua tahun untuk Maurizio Arrivabene dan Andrea Agnelli, yang merupakan salah satu pemimpin gerakan Liga Super bersama Florentino Perez.

Selain itu, Direktur Olahraga Juventus saat ini, Federico Cherubini, menghadapi larangan satu tahun empat bulan dan Pavel Nedved akan diskors selama delapan bulan. 

Kasus yang melibatkan Juventus dan delapan klub lain akan disidangkan di hadapan Pengadilan Banding Federal pada Jumat. Sebanyak 52 direktur atau mantan direktur terlibat dalam penyelidikan, termasuk yang disebutkan di atas, menampilkan Pavel Nedved dan Maurizio Arrivabene, mantan petinggi Ferrari dan sekarang di Juventus. 

Jaksa Giuseppe Chine bertugas memproses permintaan sanksi untuk klub dan individu yang terlibat, saat permintaan sanksi diketahui. Sekarang kasus tersebut akan beralih ke pembelaan klub dan Pengadilan harus memutuskan apakah akan mengakui pencabutan atau secara definitif menutup bab ini dalam kasus 'plusvalenza' dengan keputusan yang diharapkan dalam beberapa jam ke depan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement