Jumat 20 Jan 2023 20:00 WIB

Muraqabah, Kisah Nabi Yusuf dan Khalifah Umar bin Khattab

Orang beriman sadar bahwa dirinya selalu diawasi oleh Allah SWT.

Ustadz Dr Habib Abdurrahman Al-Habsy Lc MA (kiri) saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor.
Foto: Ustadz Dr Habib Abdurrahman Al-Habsy Lc MA (k
Ustadz Dr Habib Abdurrahman Al-Habsy Lc MA (kiri) saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --Salah satu di antara nama-nama  Allah yang indah (Asmaul Husna) adlah ar-Raqib. Artinya, Maha Mengawasi.

“Orang yang beriman meyakini bahwa dirinya selalu diawasi oleh Allah SWT. Allah memantau hamba-hamba-Nya, karena Allah Mahakuasa dan Maha Mengawasi,” kata Ustadz Dr Habib Abdurrahman Al-Habsy Lc MA saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jumat (20/1/2023).

Baca Juga

Pengajian tersebut mengupas kitab Tanbihul Ghofilin.  Dalam kesempatan tersebut, ia menyebutkan dua contoh orang yang muraqabah (menyadari bahwa dirinya selalu diawasi oleh Allah SWT). Pertama, kisah Nabi Yusuf ‘alaihis salam. Ia digoda oleh atasannya, yang merupakan istri seorang penguasa. Dijanjikan materi dan lain-lain. Tetapi Wanita cantik itu tidak berhasil menggoda Nabi Yusuf, karena Nabi Yusuf muraqabah. “Ia takut kepada Allah dan sadar bahwa dirinya selalu diawasi oleh Allah,” ujarnya.

Contoh kedua, kata Habib Abdurrahman Al-Habsy, kisah Khalifah Umar bin Khattab. Di suatu malam, Khalifah Umar berkeliling kampung. Dia mendengar percakapan ibu dan anak pedagang susu. Sang ibu menyuruh anak gadisnya mancampur susu dengan air, agar jumlahnya lebih banyak. Namun, anak gadisnya menolak dengan alasan, “Khalifah Umar melarang untuk mencampur susu dengan air.”

Sang Ibunda berkata, “Tapi Khalifah Umar tidak melihat apa yang kita lakukan.” Apa jawab anak gadisnya? “Kalaupun Khalifah Umar tidak melihat, Tuhannya Khalifah Umar pasti melihat kita.”

Keesokan harinya Khalifah Umar menyuruh salah seorang anaknya untuk menemui ibu dan anak gadis penjual susu tersebut. Singkat cerita, anak gadis itu dijadikan mantu. Dari jalur pernikahan tersebut kelak  lahir  cicit bernama Umar bin Abdul Aziz yang menjadi khalifah kelima setelah Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Khalifah Umar bin Abdul Aziz terkenal karena keadilannya, dan pada masa dia berkuasa, tidak ada orang Islam (rakyatnya) yang miskin dan menerima zkat.

“Inilah contoh buah dari kesadaran bahwa diri kita selalu diawasi oleh Allah SWT atau muraqabah,” ujar Habib Abdurrahman Al-Habsy.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement