Jumat 20 Jan 2023 15:01 WIB

Kominfo Diminta Blokir Konten Ngemis Online di Tiktok

Kominfo dinilai harus responsif terhadap banyaknya pengaduan masyarakat.

Kominfo diminta memblokir konten ngemis online yang viral di Tiktok. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Kominfo diminta memblokir konten ngemis online yang viral di Tiktok. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemen Kominfo) untuk melakukan pemblokiran atau take down konten yang meresahkan masyarakat. Salah satunya adalah fenomena viral ngemis online melalui Tiktok.

"Atas fenomena ini, DPR mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan atensi khusus. Dalam hal ditemukan pelanggaran terkait konten, Kominfo harus mengambil tindakan pemblokiran atau take down," kata Christina dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (20/1/2022).

Baca Juga

Christina berpandangan, kalau pun Kominfo merasa konten tersebut tidak terkait hal dilarang seperti terorisme, pornografi, judi online, radikalisme, hoaks, dan misinformasi, Kominfo tetap perlu melihat lebih jauh konten tersebut sebagai sesuatu yang meresahkan masyarakat. Menurut dia, Kominfo harus responsif terhadap banyaknya pengaduan masyarakat yang melihat aksi tersebut sebagai sangat tidak terpuji, merendahkan martabat manusia, dan tidak mendidik.

"Hal-hal bersifat eksploitatif harus dinilai sebagai konten yang perlu untuk dilakukan pemblokiran," ujarnya.

Christina mengatakan, pihaknya mendukung langkah Kepolisian yang mengambil tindakan memproses kasus ini ke ranah hukum. Harapannya, sambung Christina, untuk memberikan pelajaran agar masyarakat lebih bijaksana dalam memanfaatkan media sosial.

Dia mengimbau masyarakat terus meningkatkan kearifan bermedia sosial. Menurut Christina, kasus semacam ini membuktikan literasi digital kita masih rendah.

"Kreator konten maupun warganet perlu untuk terus belajar. Saya mengapresiasi bentuk koreksi spontan dari sesama pengguna media sosial ketika menemukan hal-hal yang dianggap tidak pantas dan cenderung merusak," ujarnya.

Saat ini ramai pemberitaan mengenai ngemis online melalui Tiktok. Hal ini banyak dilakukan dengan cara mandi lumpur yang melibatkan anak muda maupun orang tua yang menimbulkan polemik terkait eksploitasi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement