Kamis 19 Jan 2023 17:41 WIB

Polda NTB Telusuri Unsur Pidana Konten TikTok 'Emak-Emak Mandi Lumpur'

Polisi masih harus menganalisis konten video tersebut dengan menggandeng ahli.

Akun TikTok TM Mud Bath mendulang gift dengan memperlihatkan ibu yang telah berumur mandi di air keruh.
Foto: Dok TikTok TM Mud Bath
Akun TikTok TM Mud Bath mendulang gift dengan memperlihatkan ibu yang telah berumur mandi di air keruh.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Petugas Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat menelusuri unsur pidana di video TikTok milik akun @intan_komalasari92 yang menayangkan konten "emak-emak mandi di lumpur".

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Feri Jaya Satriansyah di Mataram, Kamis, mengatakan bahwa penelusuran tersebut kini berada di bawah penanganan unit perlindungan perempuan dan anak (PPA).

Baca Juga

"Jadi, prosesnya sekarang masih penyelidikan di tahap pengumpulan bahan keterangan," kata Feri dalam konferensi pers dengan didampingi Kepala Subbidang Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda NTB AKBP Ni Made Pujawati, Kamis (19/1/2023).

Dalam tahapan tersebut, menurut dia, tim unit PPA kini sedang mengagendakan pendalaman keterangan dari para pihak yang sebelumnya telah memberikan klarifikasi di lokasi pembuatan video.

 

Demikian juga terkait adanya komentar pengunjung dalam konten yang disiarkan secara langsung di akun TikTok milik @intan_komalasari92, dengan menyebutkan bahwa aksi tersebut masuk dalam ranah eksploitasi. Feri pun menyatakan, pihaknya masih harus menganalisis konten video tersebut dengan menggandeng ahli.

Dengan menyampaikan hal demikian, Feri memastikan pihaknya belum dapat menarik kesimpulan, tetapi menunggu hasil penyelidikan yang kini sedang berjalan.

"Karena ini masih awal, kami khawatir kalau disimpulkan sekarang, nanti keterangan yang disampaikan berubah lagi. Karena masih sedikit bahan keterangan. Jadi, tunggu hasil penyelidikan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Subbidang Renakta Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Ni Made Pujawati, menyampaikan bahwa langkah penyelidikan ini merupakan salah satu upaya kepolisian mencegah dampak sosial dari adanya video yang menyita perhatian masyarakat tersebut.

"Karena itu, kepolisian perlu menindaklanjuti persoalan ini agar ke depannya tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan masyarakat," kata Pujawati.

Dalam menangani persoalan ini pun Pujawati meyakinkan bahwa pihaknya melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Juga dengan lembaga swasta yang fokus dalam hal perlindungan perempuan dan anak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement