Rabu 18 Jan 2023 16:55 WIB

Komisi X DPR Soroti Timnas yang Seret Prestasi

Prestasi timnas berbanding lurus dengan kesehatan organisasinya.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Fernan Rahadi
Pemain timnas Indonesia Fachruddin Wahyudi melakukan duel udara dengan pemain Vietnam saat pertandingan semifinal leg pertama Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (6/1/2023). Pertandingan berakhir imbang dengan skor 0-0.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemain timnas Indonesia Fachruddin Wahyudi melakukan duel udara dengan pemain Vietnam saat pertandingan semifinal leg pertama Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (6/1/2023). Pertandingan berakhir imbang dengan skor 0-0.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilai prestasi tim nasional Indonesia dapat lahir dari organisasi yang sehat. Hal itu diungkapkan Huda dalam merespon atas capaian Timnas Indonesia pada ajang Piala AFF 2022. Menurut dia, publik di tanah air telah dikecewakan capaian tersebut yang jauh dari harapan dalam Piala AFF 2022.

Dalam pertandingan melawan Vietnam pada leg kedua semifinal Piala AFF 2022, pemain sepak bola Indonesia yang diasuh pelatih Shin Tae-yong gagal memberikan perlawanan berarti. Melihat hal tersebut, Huda beranggapan, sejatinya prestasi timnas berbanding lurus dengan kesehatan organisasinya.

"Prestasi timnas yang baik salah satunya harus lahir dari organisasi yang sehat, transparan, dan akuntabel," ujar Huda dikutip dari laman Komisi X DPR RI, Rabu (18/1/2023).

Huda menambahkan, tidak hanya organisasi saja yang harus sehat, tetapi juga kualitas liga yang mesti ditingkatkan. Dengan kualitas liga yang semakin baik, lanjut dia, maka akan menunjang prestasi Timnas. Bukan lagi mentok di semifinal ataupun final, tetapi membawa pulang piala yang telah lama dinantikan itu.

 

"Kalau itu (organisasi yang sehat) tidak pernah terjadi, mending masuk lubang kuburan saja," kata politikus Fraksi PKB itu yang mengutip perkataan almarhum Gus Dur.

Jauh sebelum hari ini, Presiden Indonesia keempat, KH Abdurrahman Wahid, pernah menyoroti liga Indonesia yang sangat jauh tertinggal dari negara tetangga. Dia mengungkapkan, ibarat orang jatuh ke tanah, persepakbolaan Indonesia sudah tidak dapat terperosok lebih dalam lagi, kecuali masuk ke dalam lubang kuburan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement