Rabu 18 Jan 2023 13:23 WIB

Netflix Bersiap Hadapi Perlambatan Bisnis

Netflix mengharapkan penambahan 4,5 juta pelanggan pada kuartal IV 2022.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Netflix Inc bakal merilis angka pertumbuhan pendapatan kuartalannya yang diperkirakan bakal menjadi pertumbuhan yang paling lambat.
Foto: AP Photo/Dan Goodman
Netflix Inc bakal merilis angka pertumbuhan pendapatan kuartalannya yang diperkirakan bakal menjadi pertumbuhan yang paling lambat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Netflix Inc bakal merilis angka pertumbuhan pendapatan kuartalannya yang diperkirakan bakal menjadi pertumbuhan yang paling lambat. Perlambatan bisnis itu bersamaan dengan rencana pengeluaran iklan yang besar untuk menarik pelanggan di pasar AS yang sudah jenuh. Langkah itu memiliki konsekuensi pembengkakan belanja konten di tahun ini.

Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/1/2023), platform streaming ini terlunta-lunta di bawah tekanan belanja konsumen, meningkatnya biaya pembiayaan produksi, dan meningkatnya persaingan dengan Disney+ serta Amazon Prime.

Baca Juga

Itu telah menggantungkan harapan Netflix memenangkan pasar dengan didukung peningkatan belanja iklan, tetapi analis mengatakan mereka belum melihat ledakan langganan.

Netflix berharap dapat menambah 4,5 juta pelanggan pada kuartal keempat 2022, penambahan terendah untuk periode liburan sejak 2014. Perusahaan menambahkan 8,3 juta pelanggan setahun lalu.

Paket 6,99 dolar AS per bulan yang didukung iklan tidak memiliki akses ke semua judul dan tidak cukup murah untuk memenangkan sejumlah besar pelanggan di Amerika Serikat dan Kanada, kata para analis.

"Melihat kejenuhan pasar dan berbagai pilihan berbeda yang tersedia, dan fakta bahwa harga belum tentu jauh di bawah kompetisi, ada beberapa tantangan dalam mencapai target pelanggan tersebut," kata Jamie Lumley, seorang analis di Third Bridge, dikutip Reuters.

Itu kemungkinan akan menarik fokus pada pengeluaran konten Netflix yang agresif, yang menurut kepala keuangan Spencer Neumann pada bulan Juli akan berjumlah sekitar 17 miliar dolar AS per tahun selama beberapa tahun ke depan.

"Saat utang murah, Anda bisa pergi dan meminjam banyak uang dan menginvestasikannya dalam konten," kata Shahid Khan, mitra dan kepala media dan hiburan global di Arthur D Little.

"Mengingat suku bunga saat ini, Netflix harus sangat selektif tentang konten lampu hijau dan bagaimana mereka akan membiayainya," ujarnya menambahkan.

Sebagai perbandingan, saingannya Walt Disney Co mengharapkan pengeluaran konten tahun 2023 dalam kisaran rendah 30 miliar dolar AS. Smentara Paramount Global memproyeksikan pengeluaran di bawah 10 miliar dolar AS. Disney tidak membagi pengeluaran konten antara streaming dan divisi lainnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement