Rabu 18 Jan 2023 07:04 WIB

IDAI Larang Donasi Susu Formula Saat Bencana

Seringkali bayi mendapatkan godaan donasi susu formula.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Satuan Tugas Air Susu Ibu (ASI) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Wiyarni Pambudi menegaskan, bayi tidak boleh mendapatkan susu formula saat bencana karena donasi susu jenis ini dilarang. (ilustrasi).
Foto: Darmawan / Republika
Satuan Tugas Air Susu Ibu (ASI) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Wiyarni Pambudi menegaskan, bayi tidak boleh mendapatkan susu formula saat bencana karena donasi susu jenis ini dilarang. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Air Susu Ibu (ASI) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Wiyarni Pambudi menegaskan, bayi tidak boleh mendapatkan susu formula saat bencana karena donasi susu jenis ini dilarang.  Sebisa mungkin proses menyusui ASI tetap bisa diberikan untuk bayi.

Wiyarni mengakui, seringkali bayi mendapatkan godaan donasi susu formula. "Karena kadang saking baik hatinya para donatur, mereka bisa memberikan susu formula yang tidak dibutuhkan bayi-bayi ini. Ini yang perlu diingatkan kembali karena sebenarnya sudah ada aturan mengenai ini," ujarnya, Selasa (17/1/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan, di aturan pemerintah nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif di pasal 16, 17 dan 19 jelas menyatakan bahwa saat bencana tidak boleh memberikan sumbangan susu formula secara langsung untuk masyarakatanya tetapi harus melalui dinas kesehatan.

Pemberian susu formula juga tidak boleh semata-mata langsung diberikan pada sang bayi melainkan berdasarkan assesment oleh dokter atau petugas kesehatan yang berkompeten.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pada saat bencana maka para pengungsinya dibagi menjadi dua golongan. Pertama adalah bayi sebelum bencana yang disusui dan kedua bayi sebelum bencana yang tidak disusui ibunya.

"Pada bayi yang masuk golongan pertama diharapkan jangan sampai ibu berhenti menyusui gara-gara bencana karena akan merugikan kedua belah pihak," kata Wiyarni.

Sebab, dia melanjutkan menyusui tidak hanya bermanfaat untuk bayi melainkan juga sang ibu. Jadi, ia berharap sedapat mungkin proses menyusui ASI tetap berlangsung. Ia menyebutkan caranya dengan mengupayakan tenda khusus untuk menyusui. Sebab, bayi bisa terus disusui kalau bersama ibunya. Jadi jangan lokasi ibu dan bayi terpisah.

Tak hanya itu, IDAI juga merekomendasikan si ibu menyusui dijamin mendapatkan suplai cairan yang cukup, asupan makanan yang cukup, mendapatkan kesempatan untuk istirahat yang cukup, dan tidak banyak mengalami gangguan. "Karena kadang-kadang di tempat pengungsian bisa terjadi hal-hal yang membuat istirahat terganggu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement