Selasa 17 Jan 2023 13:35 WIB

Sebanyak 4.494 Balita di Cilacap Berpotensi Stunting 

Risiko balita stunting berawal dari asupan gizi yang kurang selama masa kehamilan.

Rep: Idealisa Masyarafina/ Red: Fernan Rahadi
Pj. Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar (tengah) dalam peluncuran PMT bagi Bayi Berpotensi Stunting dan Ibu Hamil KEK di Bali Desa Citepus, Jeruklegi, Senin (16/1/2023).
Foto: Dok. Pemkab Cilacap
Pj. Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar (tengah) dalam peluncuran PMT bagi Bayi Berpotensi Stunting dan Ibu Hamil KEK di Bali Desa Citepus, Jeruklegi, Senin (16/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Intervensi penanganan stunting saat ini menjadi program prioritas di Kabupaten Cilacap. Tidak hanya memberikan bantuan makanan tambahan kepada balita berisiko stunting, intervensi juga menyasar pada ibu hamil yang terindikasi kekurangan energi kronik (KEK).

Hal ini dilakukan karena risiko balita stunting berawal dari asupan gizi yang kurang selama masa-masa kehamilan. Berdasarkan penimbangan serentak (PENTAK) di seluruh desa/kelurahan pada 2-7 Januari 2023 lalu, diketahui setidaknya ada 4.494 balita berpotensi stunting.

Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar mengungkapkan, selain itu, ditemukan pula sekitar 2.300-an ibu hamil yang terindikasi kekurangan energi kronik (KEK).

"Maka intervensi untuk ibu hamil yang kekurangan energi kronik diberi susu ibu hamil. Karena biasanya kalau untuk beli makan oke. Tapi beli susu, susah,” kata Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar, Selasa (17/1/23).

Untuk itu diberikan bantuan susu sebanyak 5 dus berisi masing-masing 200 gram per bulan, dan disalurkan selama enam bulan. Pemkab Cilacap juga memberikan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita berpotensi stunting. Bantuan ini disalurkan dalam bentuk makanan siap saji dengan kalori seimbang yang dibutuhkan.

Pemkab Cilacap juga memberikan bantuan berupa beras fortifikasi yang diperkaya zat gizi mikro, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi balita dan ibu hamil. Agar program berjalan tepat sasaran, Yunita juga memerintahkan seluruh kepala OPD untuk melakukan pendampingan ke kecamatan yang menjadi wilayah binaannya.

Pendampingan dilakukan sejak Senin (16/1/23) dan seluruh kepala OPD turun ke 24 kecamatan untuk memastikan kegiatan ini berjalan dengan benar.

"Jadi kita tidak bicara launching saja, tetapi harus betul-betul diimplementasikan selama 3 bulan untuk balita, dan 6 bulan untuk ibu hamil KEK,” tegas Yunita.

Ke depan, tidak hanya ibu hamil KEK dan balita berpotensi stunting, Pemkab Cilacap juga akan memberikan tablet tambah darah serentak kepada remaja putri. Tujuannya untuk mengatasi permasalahan kesehatan pada remaja, terutama anemia atau kekurangan darah.

Camat Jeruklegi, Rosikin mengungkapkan, di Desa Citepus tercatat ada 22 balita berpotensi stunting. Saat ini balita-balita tersebut telah mendapatkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan akan dipantau perkembangannya secara berkala oleh kader Posyandu setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement