Selasa 17 Jan 2023 11:16 WIB

Wali Kota Vitali Klitschko: Infrastruktur Kiev Dapat Ambruk Kapan Saja

Kiev menuduh Moskow menggelar serangan tanpa pandang bulu.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Layanan darurat di lokasi bangunan tempat tinggal yang hancur setelah serangan rudal Rusia di pinggiran Kyiv, Ukraina, 29 Desember 2022. Rudal Rusia menargetkan kota-kota besar di seluruh Ukraina pada awal 29 Desember, tulis kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, Serhiy Popko. di telegram bahwa 16 rudal yang menargetkan ibu kota Ukraina, Kyiv, telah dihancurkan, dan setidaknya tiga orang terluka.
Foto: EPA-EFE/SERGEY DOLZHENKO
Layanan darurat di lokasi bangunan tempat tinggal yang hancur setelah serangan rudal Rusia di pinggiran Kyiv, Ukraina, 29 Desember 2022. Rudal Rusia menargetkan kota-kota besar di seluruh Ukraina pada awal 29 Desember, tulis kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, Serhiy Popko. di telegram bahwa 16 rudal yang menargetkan ibu kota Ukraina, Kyiv, telah dihancurkan, dan setidaknya tiga orang terluka.

REPUBLIKA.CO.ID, DAVOS -- Wali Kota Kiev Vitali Klitschko mengatakan, infrastruktur kotanya dapat ambruk kapan saja oleh serangan rudal sporadis Rusia. Sementara, suhu di musim dingin yang membekukan menambah tekanan pada pihak berwenang setempat.

Klitschko dan saudaranya Wladimir mengatakan, sekutu-sekutu Barat harus mempercepat pengiriman sistem pertahanan rudal ke Ukraina untuk menjatuhkan rudal-rudal Rusia.

Baca Juga

Kiev menuduh Moskow menggelar serangan tanpa pandang bulu yang mengincar warga sipil dan infrastruktur penting. Menurut Ukraina, serangan-serangan itu untuk merusak pasokan listrik, air dan penghangat pusat di tengah musim dingin yang membekukan.

"Kami tidak berbicara tentang keruntuhan, tapi itu bisa terjadi kapan saja (karena) roket-roket Rusia dapat menghancurkan infrastruktur penting kami di Kiev," kata Vitali, Senin (16/1/2023).

Ia menambahkan, saat ini ibu kota Ukraina itu mengalami defisit energi sebesar 30 persen. "Saat ini cukup dingin di Ukraina sehingga hampir tidak mungkin kami hidup tanpa listrik dan penghangat," katanya.

"Situasinya sangat kritis, kami berjuang untuk bertahan hidup," katanya di sela pertemuan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss.

Mantan juara tinju kelas berat Vitali dan Wladimir bagian dari delegasi usaha dan politik Ukraina yang menghadiri WEF tahun ini. "Penting untuk tidak ragu memberi kami senjata yang kami butuhkan, tapi mengirimnya lebih cepat lebih baik jika tidak kami akan terus kehilangan infrastruktu dan yang paling penting orang-orang terbaik kami," kata Wladimir.

Ia memperkirakan eskalasi di bagian utara Ukraina di perbatasan dengan Belarusia. Fokus delegasi Ukraina di Davos untuk menjabarkan dasar-dasar rekonstruksi dan menilai minat investasi di masa depan saat negara itu pulih dari perang.

"Hari ini kami berbicara tentang perang dan mengakhiri perang tanpa perasaan, tapi kami perlu memikirkan hari setelah hari besok," kata Vitali.

Kepala ekonom  European Bank for Reconstruction and Development (EBRD), Beata Javorcik mengatakan prioritas utama internasional adalah membantu Ukraina melewati musim dingin dengan mempertahankan ekonominya sebanyak mungkin.

"Tantangannya adalah bahkan bila aktivitas militer terbatas pada geografi tertentu, kerusakan infrastruktur mempersulit bisnis untuk dapat berfungsi," katanya.

Tahun lalu EBRD berinvestasi senilai 1,7 miliar euro atau 1,8 miliar dolar untuk infrastruktur vital, energi dan transportasi di Ukraina. Diperkirakan perang menyusutkan perekonomian negara itu hampir sepertiganya.

Javorcik mengatakan, berlanjutnya perang dengan kecilnya prospek perdamaian. EBRD akan merevisi prediksi pertumbuhan tahun 2023 yang sebelumnya diperkirakan sebesar 8 persen.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement