Selasa 23 Oct 2012 20:25 WIB

Animo Masyarakat Beragam Soal Citilink

Citilink
Foto: Antara
Citilink

REPUBLIKA.CO.ID, Citilink, anak atau bawahan dari perusahaan PT Garuda Indonesia, Tbk. membuka jasa penerbangan dengan biaya murah (LCC/Low Cost Airlines).

Citilink menjadi salah satu peserta di antara banyak perusahaan dari industri pariwisata lainnya.  Citilink akan fokus pada penjual dan promo atas tiket penerbangan murah pada rute Jakarta, Batam, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Medan, Balikpapan, Makassar dan Lombok.

Guna meningkatkan pelayanan kepada penumpang, belum lama ini Citilink membuka rute penerbangan baru Bandung – Denpasar PP dengan frekuensi 2 kali sehari dengan tarif Rp.214.000,- dengan periode pembelian tiket dari tanggal 20-27 Oktober dan keberangkatan 1 Februari – 30 April 2012 dan Citilink ini juga mulai mengarahkan tarif penerbangan LCC.

Pasar LCC yang tumbuh dengan pesat antara 16 sampai 20 persen tiap tahunnya membuat sang induk Garuda Indonesia begitu serius menjadikan Citilink tumbuh berkembang dalam pasar penerbangan Indonesia yang benar-benar sedang mengalami booming.

Tetapi dalam menjalankan konsep LCC ini, beberapa komunitas masyarakat menganggap LCC itu merupakan hal yang dapat menyebabkan pandangan masyarakat negatif.

Berdasarkan hasil survei ke masyarakat sekitar yang telah dilakukan oleh dua mahasiswa penerbangan, Dimas Satrio Putra Gunawan dan Mentari Noor didapati persepsi masyarakat atas pelayanan Citilink.

Masyarakat yang menyatakan setelah merasakan penggunaan LCC Citilink dibagi dalam beberapa kategori yaitu :

a) Nyaman sebanyak 16 Orang (38,1%)

b) Tidak nyaman sebanyak 26 Orang (61,9%)

dan yang tidak memilih sama sekali sebanyak 5 orang.

Kemudian dalam statement “Apakah low cost airlines Citilink sudah dapat dikatakan aman?”

a) ‘Sudah’ sebanyak 17 Orang (37,0%)

b) ‘Belum’ sebanyak 29 Orang (63,0%)

dan yang tidak memilih kedua kategori tersebut sebanyak 1 orang.

Kemudian terdapat lagi masalah mengenai ‘Lamanya menunggu refund dari Citilink’ yang dilontarkan dari bapak Chairul Akbar. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan konsumen masih kurang puas dengan pelayanan yang diberikan maskapai penerbangan Citilink di Indonesia yang menggunakan konsep lowcost, hal ini dapat dilihat dari jawaban masyarakat. Karena seiringnya keterlambatan waktu keberangkatan pesawat dan armada yang digunakan masih armada yang lama.

Penulis: Gallerie Tjandra (Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjajaran)

sumber : Universitas Padjajaran
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement