REPUBLIKA.CO.ID,Hampir dari semua penumpang penerbangan pasti khawatir akan gangguan sinyal ponsel. Sehingga penumpang akan mematikan sinyal ponsel mereka saat ingin lepas landas demi keselamatan selama penerbangan. Selain itu Pemerintah sebagai regulator memiliki aturan formal tentang keselamatan transportasi jalur udara melalui Ketetapan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang jenis sinyal yang mewajibkan seluruh penumpang pesawat mematikan sinyal ponsel mereka dengan ancaman sanksi hingga denda 250 juta rupiah atau kurungan selama 3 bulan.
Tahun lalu tepatnya tanggal 13 Juli 2011 saya dan keluarga berlibur ke Yogyakarta dengan menggunakan salah satu maskapai penerbangan nasional. Pada saat penerbangan tersebut, ayah saya teledor untuk mematikan sinyal ponsel dan ponsel tersebut berdering saat penerbangan, tentu hal ini membuat saya dan beberapa penumpang lain yang mendengar dering tersebut cukup terkejut dan khawatir. Namun, faktanya saya dan keluarga sampai di Yogyakarta dengan selamat.
Kejadian tersebut berulang saat saya dan keluarga berlibur ke Medan dengan maskapai yang sama awal tahun ini, ponsel ayah saya berdering kembali saat penerbangan dan kami tetap selamat sampai tujuan. Keajaiban tidak mungkin datang berulang kali, bukan?
Menurut Kementerian Informasi dan Komunikasi, sinyal yang justru sering masuk ke ruang kokpit pesawat adalah sinyal stasiun radio tertentu di darat karena terjadi interferensi dengan komunikasi penerbangan, dan bisa didengar oleh pilot saat terbang. Berdasarkan temuan Balai Monitoring dan Loka Monitoring Frekuensi Radio Kominfo, gangguan pada frekuensi penerbangan berasal dari sejumlah sumber. Sebagian berasal dari pemancar radio FM, baik itu yang beroperasi secara illegal alias tidak berizin, maupun yang berizin tapi beroperasi di luar ketentuan teknis atau menggunakan perangkat yang tidak standar.
Jadi, penumpang pesawat tak perlu takut dan khawatir bila mendengar dering ponsel saat penerbangan. Sinyal ponsel tidak akan mengganggu frekwensi penerbangan.
Aditya Heidy (mahasiswa Akutansi FEUI 2011)
Ikuti Whatsapp Channel Republika
