Ahad 17 Jun 2012 23:46 WIB

Kemajuan Teknologi Diawali dari Perang

Microwive
Foto: panasonic
Microwive

REPUBLIKA.CO.ID,Peperangan merupakan hal yang merusak dan merugikan bagi umat manusia. Selain menimbulkan kerugian korban jiwa bagi pihak – pihak yang terlibat, kondisi perekonomian daerah sekitar pihak tersebut pun akan terpengaruh. Tidak heran banyak di luar pihak yang terlibat langsung dengan peperangan tersebut mendorong untuk mempercepat penyelesaian masalah.

Namun tak semua dampak yang diakibatkan oleh peperangan berakibat negatif bagi manusia. Di lain pihak, peperangan justru mempercepat perkembangan teknologi yang pada akhirnya justru meningkatkan kualitas hidup manusia.

Microwave merupakan salah satu bukti dari hasil peperangan yang menguntungkan manusia. Peralatan dapur ini mampu menghangatkan atau memasak makanan dengan cepat menggunakan gelombang listrik. Microwave oven ditemukan pada era perang dunia ke dua. Pada awalnya, microwave dibuat oleh para Ilmuwan sekutu untuk meledakkan bom yang dibawa oleh pesawat Jerman sebelum dapat dijatuhkan.

Selain microwave oven, kita dapat melihat hasil teknologi peperangan lainnya pada bidang transportasi. Bepergian menjadi lebih mudah dan lebih cepat dengan menggunakan pesawat jet seperti boeing  737 yang begitu terkenal. Pesawat jet yang kita gunakan sekarang ini juga merupakan hasil perkembangan teknologi pada era peperangan. Mesin jet pertama kali ditemukan oleh para ilmuwan jerman pada perang dunia kedua untuk memproduksi pesawat tempur yang lebih cepat yaitu ME-262 dari pesawat tempur sekutu.  Dan bentuk pesawat penumpang yang kita lihat sekarang ini merupakan perkembangan dari pesawat angkut sekutu pada perang dunia kedua yaitu DC-3 yang masih diikuti sampai sekarang.

Meski peperangan menimbulkan berbagai kerugian yang amat besar, kita tidak dapat menutupi bahwa peperangan juga telah meningkatkan kualitas kehidupan manusia sendiri. Sehingga mungkin tidak berlebihan apabila disebutkan manusia membutuhkan konflik untuk kemajuan.  

Penulis: Aditya Pradipta HIdayat (mahasiswa jurusan Akutansi FEUI 2010)

sumber : FEUI
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement