Ahad 15 Jan 2023 13:53 WIB

Jadi Kandidat Ketum PSSI, Erick Thohir: Jangan Hanya Teori, Tanpa Ada Nyali

Erick mengatakan harus punya nyali untuk membuat sepak bola bersih dan berprestasi

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) menerima berkas dari panitia usai melakukan pendaftaran calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Ahad (15/1/2023). Erick Thohir menjadi salah satu kandidat calon Ketua Umum PSSI yang akan dipilih pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) menerima berkas dari panitia usai melakukan pendaftaran calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Ahad (15/1/2023). Erick Thohir menjadi salah satu kandidat calon Ketua Umum PSSI yang akan dipilih pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erick Thohir menyampaikan terima kasih atas kepercayaan para voters yang memintanya maju sebagai calon Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI). Erick menilai selama ini banyak teori dan konsep dalam perbaikan sepak bola.

"Sebenarnya yang harus kita lakukan adalah kita harus bernyali untuk sepak bola yang bersih dan juga sepak bola yang berprestasi, itu yang terpenting," ujar Erick usai mengembalikan berkas pendaftaran di GBK Arena, Jakarta, Ahad (15/1/2023).

Baca Juga

Menariknya, dalam proses pengembalian berkas, Erick didampingi para figur muda yang memiliki passion yang luar biasa untuk sepak bola, seperti Kaesang Pangarep, Raffi Ahmad, Atta Halilintar, hingga Baim Wong yang juga ingin berinvestasi dalam industri sepak bola Tanah Air.   

"Terima kasih atas kepercayaannya, tapi hari ini tugasnya memastikan apakah mimpi kita bersama menjadi kenyataan, ayo kita mulai kerja dan kita lihat tanggal 16 Februari (KLB)," ucap Erick.

Dalam sesi tanya jawab, Erick justru meminta pendapat para awak media tentang pengelolaan sepak bola nasional selama ini. Bagi Erick, awak media merupakan aspek penting lantaran selalu mengawal proses perkembangan sepak bola Indonesia.

"Apa menurut teman-teman media, tidak serius, jadi bongkar-bongkar untuk perbaikan masa depan sepak bola nasional. Kita harus memastikan ke depan jangan ada tangan-tangan kotor di sepak bola Indonesia, kita harus perbaiki ini," kata Mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement