Ahad 15 Jan 2023 13:07 WIB

Dokumen Rahasia Ditemukan Lagi di Kediaman Biden

Biden mengarahkan pengacaranya berterus terang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ferry kisihandi
Ibu negara Jill Biden melambai saat dia dan Presiden Joe Biden berjalan melintasi Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, Rabu, 11 Januari 2023, setelah kembali dari perjalanan ke Meksiko.
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Ibu negara Jill Biden melambai saat dia dan Presiden Joe Biden berjalan melintasi Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, Rabu, 11 Januari 2023, setelah kembali dari perjalanan ke Meksiko.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat Presiden AS Joe Biden pada Sabtu (14/1/2023) mengatakan, lima halaman dokumen tambahan dengan tanda rahasia ditemukan di rumah presiden di Wilmington, Delaware. Dokumen ditemukan pada Kamis (12/1/2023).

 

Penasihat Biden, Richard Sauber mengatakan, dia pergi ke rumah Biden di Wilmington pada Kamis untuk memfasilitasi penyerahan dokumen dengan tanda rahasia ke Departemen Kehakiman (DOJ).

 

"Ketika saya menyerahkannya kepada pejabat DOJ, lima halaman tambahan dengan tanda klasifikasi rahasia ditemukan di antara materi yang ada di dalamnya, dengan total enam halaman. Pejabat DOJ yang bersama saya segera mengambilnya," kata Sauber.  

 

Pekan ini, tim hukum Biden mengakui menemukan dokumen rahasia ketika Biden menjabat wakil presiden di bawah pemerintahan Barack Obama. Dokumen rahasia ditemukan di kediaman pribadi Biden di Delaware. Beberapa dokumen ditemukan di garasinya.

 

Ajudan Biden, sebelumnya menemukan kumpulan dokumen rahasia lainnya di kediaman dan di lembaga think tank yang didirikan Biden di Washington. 

 

Jaksa Agung AS Merrick Garland menunjuk penasihat khusus untuk menyelidiki penemuan dokumen tersebut. Sauber mengatakan, pengacara Biden secara sukarela menyerahkan semua dokumen yang ditemukan kepada pihak yang berwenang.  

 

"Kami sekarang telah merilis rincian spesifik tentang dokumen yang diidentifikasi, bagaimana diidentifikasi dan di mana ditemukan. Dengan penunjukan penasihat khusus dalam masalah ini, maka kami sekarang akan merujuk pertanyaan spesifik ke kantor penasihat khusus untuk bergerak maju.  Seperti yang saya katakan, Gedung Putih akan bekerja sama dengan penasihat khusus yang baru diangkat," kata Sauber.

 

Biden menghabiskan akhir pekan di Wilmington bersama istrinya, Jill Biden, yang menjalani operasi untuk menghilangkan lesi pada kulit wajah dan dadanya pada Rabu (11/1/2023). Pada Kamis Biden ditanya reporter tentang penyimpanan dokumen rahasia di garasi rumahnya.

 

"Orang-orang tahu saya menangani dokumen rahasia dan materi rahasia dengan serius," ujar Biden.

 

Partai Republik di House of Representatives AS pada Jumat (13/1/2023) meluncurkan penyelidikan atas penanganan Departemen Kehakiman terkait dokumen rahasia Biden. Partai Republik juga mempertanyakan apakah putra Biden, Hunter, memiliki akses ke dokumen rahasia itu.

 

Dalam sepucuk surat kepada Garland, petinggi Partai Republik di Komite Kehakiman House of Representatives menuntut semua dokumen dan komunikasi yang relevan antara Departemen Kehakiman, FBI, Gedung Putih, dan pengacara Biden. 

 

Pada Sabtu, Ketua Komite Pengawas the House dari Partai Republik, James Comer, menggambarkan, masalah penemuan dokumen rahasia ini mengkhawatirkan. 

 

Comer mengatakan, Arsip Nasional, Departemen Kehakiman dan Gedung Putih tidak transparan terkait penemuan dokumen rahasia itu. Comer mengatakan panel komite akan meninjau kasus tersebut.

 

Partai Republik berusaha membandingkan penyelidikan dokumen rahasia Biden dengan penyelidikan yang sedang berlangsung terkait penemuan dokumen rahasia di kediaman pribadi mantan presiden Donald Trump.

 

Gedung Putih mengatakan, kedua kasus itu berbeda karena tim Biden telah bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan mereka dan menyerahkan dokumen tersebut. Trump, menolak menyerahkan dokumen itu sehingga FBI menggerebek kediaman pribadi Trump di Florida pada Agustus.

 

Pengacara pribadi Biden, Bob Bauer, mengatakan, Biden mengarahkan pengacaranya berterus terang dan sepenuhnya bekerja sama dengan Administrasi Arsip dan Catatan Nasional serta Departemen Kehakiman mengenai dokumen tersebut.

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement