Sabtu 14 Jan 2023 20:00 WIB

Kampus di Carolina Utara Didemo Karena tak Buka Masjid untuk Umum

Pengunjuk rasa ingin masjid kampus dibuka untuk umum.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Masjid
Foto: Republika
Ilustrasi Masjid

REPUBLIKA.CO.ID,RALEIGH--Lusinan orang memprotes Universitas Shaw di Carolina Utara, Amerika Serikat karena tidak membuka kembali Masjid Raja Khalid untuk umum. Para pengunjuk rasa berkumpul untuk memprotes di luar Masjid Raja Khalid yang berada di lingkungan Universitas Shaw.

Kelompok tersebut mengklaim bahwa mereka tidak diberi akses untuk beribadah di sana. Beberapa pengunjuk rasa mengatakan bahwa mereka telah menghadiri masjid selama bertahun-tahun hingga beberapa dekade tapi saat ini belum juga bisa menggunakannya.

Baca Juga

Pada siang hari, sekelompok jamaah Muslim melakukan sholat Jumat di bawah naungan masjid yang mereka katakan milik mereka. Ibadah itu bertepatan dengan protes karena Universitas Shaw mengumumkan tidak akan membuka kembali masjid ini untuk umum.

“Ini adalah diskriminasi murni dan sederhana dari Universitas Shaw terhadap Muslim untuk mengatakan Anda tidak bisa berdoa,” kata seseorang pengunjuk rasa dilansir dari WRAL News, Jumat (13/1/2023).

Seperti banyak bangunan keagamaan, Masjid Raja Khalid di Universitas Shaw menghentikan layanan tatap muka karena Covid pada tahun 2020. Padahal sebagian besar rumah ibadah telah dibuka kembali. Kelompok tersebut mengatakan kepada WRAL News bahwa mereka hingga kini tidak pernah diizinkan masuk kembali.

Dalam sebuah pernyataan Universitas Shaw mengatakan bahwa Pusat Studi Internasional di kampus Universitas Shaw terbuka dan tersedia untuk digunakan bagi mahasiswa yang terdaftar dan akses ke masjid oleh mahasiswa Shaw dikoordinasikan melalui kantor University's Chaplain.

Imam yang juga ikut bagian dari aksi ini mengatakan kepada WRAL News bahwa mereka berencana untuk berada di sana setiap hari Jumat sampai ada resolusi. “Ini baru permulaan. Hari ini mungkin ada kerumunan kecil. Ketika orang pergi dari sini, mereka akan memberi tahu orang lain dan lebih banyak orang dan lebih banyak orang akan datang dari Jumat ke Jumat di sini,"katanya.

WRAL News bertanya kepada Universitas Shaw apakah ibadah keagamaan lain diadakan untuk umum di kampus, tetapi mereka menyebut tidak akan mengomentari apa pun di luar pernyataan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement