Kamis 12 Jan 2023 19:26 WIB

Mana yang Lebih Baik, Donor Ginjal dari Manusia Hidup atau Jenazah?

Ginjal dari donor jenazah didapat dari pasien yang mati batang otak.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Ruang operasi (ilustrasi). Penderita gagal ginjal kronis bisa menjalani transplantasi ginjal dari donor hidup maupun kadaver (jenazah). Biasanya yang jadi calon donor kadaver ialah pasien yang mengalami trauma kecelakaan hingga mati batang otak.
Foto: pixabay
Ruang operasi (ilustrasi). Penderita gagal ginjal kronis bisa menjalani transplantasi ginjal dari donor hidup maupun kadaver (jenazah). Biasanya yang jadi calon donor kadaver ialah pasien yang mengalami trauma kecelakaan hingga mati batang otak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Donor ginjal bisa didapatkan dari donor manusia hidup atau dari jenazah. Lalu, mana yang lebih baik?

Ketua Tim Transplantasi Ginjal Siloam Hospitals Asri, Prof Dr dr Endang Susalit SpPD KGEH mengatakan donasi ginjal dari donor kadaver (jenazah) dapat berasal dari yang pasien yang sudah didiagnosis otaknya sudah tidak bekerja, tetapi jantungnya masih bekerja (mati otak). Ini bisa dilakukan setelah otak berhenti (mati batang otak).

Baca Juga

Ketika berada di tahap itu, organ-organ tubuh pasien masih baik. Jantung masih bekerja sehingga masih ada aliran darah ke organ, termasuk ginjalnya. Donor yang seperti ini masih bisa dipakai.

"Biasanya yang jadi calon donor kadaver ialah pasien yang mengalami trauma kecelakaan, sehingga tidak bisa berfungsi lagi otaknya dan ditetapkan oleh tim dokter pasien telah mati batang otak," papar Prof Endang dalam konferensi pers peluncuran Transplantasi Ginjal Siloam Hospitals Asri, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement