Selasa 10 Jan 2023 16:30 WIB

Ini Tiga Strategi Mengarungi Pasar Modal yang Dilanda Gelombang

Pelaku bisnis pasar modal pada tahun ini harus menerapkan sejumlah strategi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022). Pelaku bisnis pasar modal pada tahun ini harus menerapkan sejumlah strategi khususnya di tengah ancaman resesi dan ketidakpastian ekonomi.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022). Pelaku bisnis pasar modal pada tahun ini harus menerapkan sejumlah strategi khususnya di tengah ancaman resesi dan ketidakpastian ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku bisnis pasar modal pada tahun ini harus menerapkan sejumlah strategi khususnya di tengah ancaman resesi dan ketidakpastian ekonomi. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengungkapkan ada tiga strategi yang bisa diterapkan para pelaku bisnis pasar modal. 

"Pertama adalah bagaimana investor memilih strategi yang lebih berimbang," kata Martha dalam Media Day Mirae Asset Sekuritas, Selasa (10/1/2023). 

Baca Juga

Martha menjelaskan, jika ekonomi sedang ekspansi maka bisa memilih aset yang lebih berisiko. Namun, lanjut Martha, jika dalam kondisi ekonomi diprediksi akan melambat maka akan lebih seimbang dengan titik beratnya kepada instrumen pasar uang atau pendapatan tetap. 

"Untuk instrumen berisiko seperti saham kita juga perlu ada tapi mungkin porsinya akan dikurangi," ujar Martha. 

Strategi kedua yakni pelaku bisnis pasar modal harus menyesuaikan dengan kondisi pasar. Martha menyarankan, investor dapat masuk ke pasar saham dengan menunggu pasarnya terdiskon sehingga mendapatkan harga terendah. 

Lalu ketiga, yakni, investor dapat fokus kepada fundamental perusahaan. "Tetap dilihat laporan keuangan perusahaan progresnya seperti apa terutama untuk kuartal I 2023 ini yang bisa menjadi gambaran hingga akhir 2023," ungkap Martha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement