Ahad 08 Jan 2023 16:29 WIB

Cerita Pendaki Gunung Marapi Saat Terjadi Erupsi

Gunung Marapi punya siklus 2-4 tahunan erupsi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Lida Puspaningtyas
Beberapa pendaki Gunung Marapi yang digiring turun oleh BKSDA dan Basarnas, Ahad (8/1/2023)
Foto: Dokumentasi BKSDA Sumbar
Beberapa pendaki Gunung Marapi yang digiring turun oleh BKSDA dan Basarnas, Ahad (8/1/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, KOTO BARU -- Gunung Marapi mengalami erupsi sejak pagi kemarin, Sabtu (7/1/2023). Sampai hari ini, Pos Pemantau Gunung Api Marapi mencatat gunung yang berada di antara Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar itu sudah erupsi 30 kali.

Kemarin tercatat Marapi mengalami erupsi 15 kali. Hari ini, Ahad (8/1/2023) hingga pukul 13.00 WIB, tercatat 30 kali erupsi. Salah satu pendaki yang naik pagi kemarin, Eman, mengatakan ia dan rombongan pendaki asal Jambi tidak menyadari erupsi pertama.

Baca Juga

"Erupsi ketika pagi (Sabtu) kami melihat ada awan yang tebal. Karena merasa awan biasa kami tetap naik karena belum ada larangan, kami tetap naik," kata Eman.

Ia mengatakan, karena kelelahan setelah naik, mereka tidak memperhatikan bahwa awan yang terlihat di kawasan Gunung Marapi merupakan erupsi. Setelah itu, mereka mendapat informasi dari Basarnas kalau semua pendaki harus segera turun.

Eman bersama rombongan mulai berjalan turun pada pukul 07.00 WIB tadi. Petugas pos pemantau Gunung Marapi, Ahmad Rifandi, mengatakan  tinggi kolom abu yang keluar dari Erupsi hari ini berkisar antara 150-200 meter.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi Teguh Purnomo, mengatakan erupsi yang terjadi sebanyak 15 kali di Gunung Marapi kemarin, Sabtu (7/1/2023), dapat dikatakan sebagai erupsi pembuka. Gunung Marapi punya siklus 2-4 tahunan erupsi.

Terakhir, gunung ini erupsi pada 4 Juli 2017. Ia mengatakan akan terus memantau aktivitas gunung yang terletak di antara Kabupaten Tanah Datar dengan Kabupaten Agam ini apakah aktivitas gunung akan naik atau turun.

"Ini masih dikatakan pembuka. Tapi belum pasti. Kita lihat dulu apakah akan meningkat atau justru menurun," kata Teguh, Ahad (8/1/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement