Sabtu 07 Jan 2023 11:46 WIB

Gunung Marapi Sumbar Alami Erupsi, Wisatawan Dilarang Mendaki

Ketinggian kolom abu mencapai 300 meter.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Karta Raharja Ucu
Erupsi Gunung Marapi, Sumatra Barat, Sabtu (7/1/2023)
Foto: Dokumentasi KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos P
Erupsi Gunung Marapi, Sumatra Barat, Sabtu (7/1/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Geologi, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunungapi Marapi mengamati telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) pada 7 Januari 2023 pukul 06:11 WIB. Ketinggian tinggi kolom abu Gunung Marapi teramati sekitar 300 m di atas puncak (sekitar 3.191 m di atas permukaan laut).

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara," ujar Plt Kaban Geologi, Muhammad Wafid dalam siaran persnya.

Wafid mengatakan, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi sekitar 45 detik. Saat ini, kata dia, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada). Rekomendasi PVMBG, masyarakat di sekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3Km dari kawah/puncak.

"Para wisatawan harus memperhatikan batas aman jarak pendakian. Di radius 3 Km dari kawah dilarang mendaki," katanya.

Sebelumnya, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat Ardi Andono mengatakan saat ini sebanyak 40 pendaki berada di Gunung Marapi saat terjadi erupsi pagi ini, Sabtu (7/1/2023). Ardi menyebut kondisi pasti para pendaki belum diketahui karena masih menunggu laporan dari petugas di lapangan. Namun, ia berharap, para pendaki benar-benar sedang tidak mendekati kawah karena sumber letusan ada di sana.

“Letusan ini hanya di puncak. Kawah. Para pendaki rata-rata ngecamp di tebing batu bawah. Dan kita juga sudah imbau jangan ke kawah,” ucap Ardi, Sabtu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement