REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Misteri hilangnya Angela Hindriati Wahyuningsih (51 tahun) terungkap. Angela diketahui menjadi korban mutilasi sejak 2019 silam. Namun pihak keluarga baru mengetahui Angela menjadi korban mutilasi pada Jumat tanggal 30 Desember 2022 lalu.
“Dihubungi lewat WA oleh lbu Dian, rekan sekantor ibu Angela di PT Lion Superindo memberitahukan bahwa lbu Angela sudah sejak Senin 24 Juni 2019 tidak hadir ke kantor,” ujar kakak korban Turyono, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (6/1).
Pada saat itu, lanjut Turyono, mereka menanyakan keberadaan Angela yang sudah berhari-hari tidak ke kantor tanpa pemberitahuan. Kemudian pihak keluarga bertemu dengan pihak PT Lion Superindo dan menghubungi beberapa pihak yang dianggap mengetahui keberadaan Angela. Lalu diketahui jejak yang bersangkutan sebelum menghilang.
“Jumat, 21 Juni 2019, ibu Angela melaksanakan tugas kantor ke Superindo Clputat. Sekitar waktu Maghrib, lbu Angela diantar oleh pengemudi kantor kembali ke Apartemen Rasuna,” terang Turyono.
Selanjut pada Sabtu 22 Juni 2019, Angela melaksanakan tugas kantor ke Superindo Pondok Kelapa dan Superindo Cibinong. Setelah maghrib, Angela diantar oleh pengemudi kantor beserta seorang karyawan lainnya.
Dua hari berselang, Angela berangkat menuju Bandung untuk melaksanakan tugas kantor di Superindo Bandung dan hari Senin 24 Juni 2019 check out dari hotel Grand Cordelia.
Sekitar pukul 12.52 WIB pihak PT Lion Superindo, melalui WA grup karyawan, memberi info kepada Angela bahwa ada proposal yang harus dibahas.
Kemudian, saat itu dijawab oleh Angela bahwa ia sedang dalam perjalanan kembali menuju Jakarta. “Setelah itu ibu Angela tldak pernah hadir ke kantor dan tldak bisa dlhubungi lagi, baik oleh pihak PT Lion Superindo maupun keluarga dan teman-temannya,” kata Turyono.
Pihak keluarga juga mencari keberadaan Angela di Apartemen Taman Rasuna (ATR) tempat tinggal Angela.
Sebelumnya, penyidik Polda Metro Jaya memastikan korban mutilasi tersebut bernama Angela Hindriati Wahyuningsih (51). Hal itu berdasarkan dari hasil pemeriksaan DNA oleh tim kedokteran RS Polri dan laboratorium forensik Polri. Penyidik sempat kesulitan dalam mengidentifikasi, lantaran korban sudah lama tewas.
"Hasil kolaborasi antara kedokteran forensik RS Bhayangkara Sukanto dan Laboratorium forensik Polri, mengindikasikan bahwa korban adalah terkonfirmasi atas nama Angela Hindriati, 54 tahun," kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.
Lanjut Hengki, hasil pemeriksaan DNA tersebut dicocokkan dengan jenazah anak dari Angela, yakni Anna Laksita Leialoha. Pembongkaran makam atau Ekshumasi terhadap Anna dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, berlangsung pada Kamis (5/1), kemarin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
