Jumat 06 Jan 2023 17:16 WIB

Tanda Kiamat, Bangun Masjid Megah Tapi tak Memakmurkan

Kiamat tidak akan terjadi hingga manusia bermegah-megahan dalam membangun masjid.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Tanda Kiamat, Bangun Masjid Megah Tapi tak Memakmurkan. Foto:  Hari Kiamat (Ilustrasi)
Tanda Kiamat, Bangun Masjid Megah Tapi tak Memakmurkan. Foto: Hari Kiamat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Banyak orang berlomba-lomba membangun masjid yang megah. Mereka bangga bila dapat membangun masjid mewah dan megah. Namun setelah berdiri, masjid itu sepi dari kegiatan-kegiatan ibadah. Hanya segelintir saja jamaah yang mau memakmurkannya. 

Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah yang juga rais syuriah PBNU, KH. Cholil Nafis dalam akun resmi Instagramnya menuliskan bahwa tanda kiamat sudah dekat itu adalah orang berbangga-bangga dengan megahnya masjid tapi tak dimakmurkan dengan kegiatan jamaahnya. 

Baca Juga

Kiai Cholil menukil sebuah hadits nabi Muhammad SAW:

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ فِي الْمَسَاجِدِ 

Artinya, “Kiamat tidak akan terjadi hingga manusia bermegah-megahan dalam membangun masjid,” (HR Abu Dawud).

"Orang membangun masjid itu kalau diumpamakan kayak membangun keluarga, tak cukup dengan tempat tinggal yang megah tapi juga harus ada aktivitas yang harmonis yang baik, makanya tanda-tanda akhir zaman itu kalau orang bangga-kebanggaan dengan masjid tapi tidak diimbangi dengan kegiatan di masjid," kata kiai Cholil kepada Republika.co.id pada Jumat (6/1/2023)

Karena itu kiai Cholil mengajak setiap umat Muslim untuk seimbang antara memperhatikan bangunan fisik masjid dengan dengan memakmurkan masjid.

"Hanya dengan arsitekturnya kemudian kemegahannya, itu tanda-tanda akhir zaman dan itu tidak baik, oleh karena itu kita harapkan ada keseimbangan antara bangunan fisik dengan aktivitas di masjid," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement