Kamis 05 Jan 2023 13:10 WIB

Barat Terus Pasok Kendaraan Tempur, Tapi Bukan yang Diminta Ukraina

Barat terus pasok kendaraan tempur tapi bukan tank berat seperti yang diminta Ukraina

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi pembakaran tank setelah penembakan depot minyak oleh pasukan Ukraina di Shakhtarsk, Republik Rakyat Donetsk, Ukraina timur, Kamis, 27 Oktober 2022.
Foto: AP/AP
Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi pembakaran tank setelah penembakan depot minyak oleh pasukan Ukraina di Shakhtarsk, Republik Rakyat Donetsk, Ukraina timur, Kamis, 27 Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Sekutu-sekutu Barat terus memasok kendaraan tempur ke Ukraina tapi bukan tank berat yang seperti diminta. Sementara Washington memprediksi pertempuran sengit di garis timur akan berlanjut berbulan-bulan.

Seorang pejabat pemerintah Prancis mengatakan Presiden Emmanuel Macron memberitahu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Paris akan mengirimkan kendaraan tempur AMX-10 RC untuk membantu melawan invasi Rusia.  

Sementara pejabat itu mengatakan pengiriman itu menjadi pengiriman kendaraan tempur Barat pertama ke Ukraina. Pada Oktober lalu Australia memberi Kiev sekitar 90 unit kendaraan lapis baja Bushmaster Protected Mobility Vehicles yang  anti-ranjau darat, senjata api dan ancaman lainnya.  

Pada Rabu (4/1/2023) kemarin Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Washington mempertimbangkan mengirim kendaraan lapis baja Bradley Fighting Vehicles ke Ukraina yang dari Februari lalu berperang dengan Rusia dalam pertempuran darat terbesar di Eropa sejak 1945.

Perang itu menghancurkan kota-kota, memaksa jutaan orang mengungsi dan menewaskan puluhan ribu lainnya. Kendaraan lapis baja Bradley yang memiliki senapan besar menjadi peralatan militer utama yang dibawa Angkatan Darat AS ke medan tempur sejak pertengahan 1980-an.

Angkatan Darat AS memiliki ribuan Bradleys dan kendaraan itu akan memberi Ukraina kekuatan tempur di medan perang. Bradleys juga mendongkrak kekuatan tempur di parit medan perang.

Namun Biden gagal mengirimkan tank-tank Abrams yang diminta Ukraina. Kiev berulang kali meminta sekutu-sekutunya di Barat untuk mengirimkan kendaraan tempur berat seperti tank Abrams dan Leopard dari Jerman.

Dalam pidato malamnya Zelenskyy berterima kasih pada Macron atas pengumuman itu. Ia mengatakan hal itu menunjukkan perlunya sekutu lain mengirimkan senjata yang lebih berat.

"Ini sesuatu yang mengirim sinyal yang jelas pada semua mitra kami, tidak ada alasan rasional mengapa Ukraina belum mendapat pasokan tank-tank Barat," katanya Rabu malam.

Pejabat senior pemerintah AS memberikan penilaian mengenai pertempuran di wilayah Donetsk, Ukraina timur, terutama di sekitar Kota Bakhmut yang hancur. Ia mengatakan pertempuran tampaknya akan berlanjut meski pasukan Rusia membuat kemajuan bertahap.

"Perang masih cukup panas, saya kira apa yang kami lihat di Bakhmut, kami harus menduga pertempuran di sepanjang garis depan lainnya berlanjut dalam beberapa bulan," katanya.

Dalam pidato rutinnya Zelenskyy mengatakan pasukan Ukraina di luar Bakhmut menimbulkan banyak kerugian pada Rusia. Ia mengatakan Moskow sedang membangun pasukannya di wilayah itu. Laporan dari medan pertempuran tidak dapat diverifikasi secara langsung.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement