Kamis 05 Jan 2023 12:55 WIB

Peduli Tuna Netra, Pemkab Cilacap Bagikan Tongkat Penuntun Adaptif

Di Cilacap, terdapat kurang lebih 350 penyandang disabilitas sensorik netra.

Rep: Idealisa Masyarafina/ Red: Fernan Rahadi
Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar serahkan tongkat penuntun adaptif kepada penyandang disabilitas netra, Rabu (4/1/2023).
Foto: Dok. Pemkab Cilacap
Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar serahkan tongkat penuntun adaptif kepada penyandang disabilitas netra, Rabu (4/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Pemerintah Kabupaten Cilacap menyerahkan bantuan sebanyak 17 tongkat penuntun adaptif kepada para penyandang disabilitas tuna netra.

Bantuan diserahkan secara langsung oleh Penjabat Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar didampingi Kepala Dinas Sosial Arida Puji Hastuti, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Paiman dan Camat Cilacap Selatan Basuki Priyo Nugroho di Kantor Sekretariat dan Panti Pijat Mitra Karya Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Cilacap, Rabu (4/1/2023).

Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar mengatakan, hal tersebut merupakan salah satu wujud perhatian pemerintah kepada penyandang disabilitas sensorik netra di Kabupaten Cilacap.

Selain tongkat penuntun adaptif, para penyandang disabilitas tersebut juga menerima paket sembako dan selimut dari Dinas Sosial Kabupaten Cilacap.

"Alat ini menjadi bagian dari kepedulian pemerintah untuk membantu mereka agar lebih luas jangkauannya dan dapat hidup normal seperti kita, baik dalam mobilitasnya maupun dalam berkegiatan ekonomi," ujar Pj Bupati Cilacap, Rabu (4/1/2023).

Tongkat penuntun adaptif ini dilengkapi dengan fitur-fitur yang cukup canggih, yakni terdapat sensor yang dapat mendeteksi asap, gas berbahaya, genangan air hingga kobaran api. Hal ini tentu akan sangat membantu para penyandang disabilitas sensorik netra dalam beraktivitas sehari-hari.

Di hadapan awak media, Arida mengatakan bahwa tongkat ini didapatkan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia. Di Cilacap, terdapat kurang lebih 350 penyandang disabilitas sensorik netra. Sedangkan yang tergabung dalam Pertuni sejumlah 83 orang.

"Dengan jumlah yang cukup banyak ini, kami akan terus berusaha supaya semua bisa dapat tongkat ini. Kami akan usulkan ke Kemensos, dan mungkin akan diberikan secara bertahap," jelasnya.

Ia kemudian menjelaskan bahwa Pertuni telah mendapatkan assessment dari Kemensos untuk nantinya menjadi Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS). Apabila sudah menjadi LKS, maka akan ada organisasi yang mengampu, sehingga akan mendapatkan perhatian dan bantuan yang lebih banyak dari sebelumnya. Bantuan tersebut tidak akan selalu berwujud natura untuk kesejahteraan, tetapi dapat juga dalam bentuk diklat serta sarana dan pra sarana untuk wirausaha dan mobilitas.

Rahman Riyadi, salah satu penerima bantuan tongkat penuntun adaptif merasa sangat bahagia dengan perhatian yang diberikan oleh Pemkab Cilacap. Sejalan dengan harapan Kadinsos, ia berangan-angan nantinya seluruh penyandang disabilitas netra akan mendapatkan tongkat tersebut.

"Keinginan saya semoga teman-teman saya semuanya nanti bisa dapat tongkat ini. Karena ini sudah menjadi kebutuhan kami," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement