Selasa 03 Jan 2023 20:35 WIB

Soal Sandiaga, Mardiono: PPP tak Mau Cabut Tanaman di Lahan Orang

Sandiaga Uno sampai saat ini masih masuk sebagai kader Gerindra.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan usai menghadap Presiden Jokowi di Jakarta, Senin (2/1).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan usai menghadap Presiden Jokowi di Jakarta, Senin (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Ketua Umum PPP Mardiono mengatakan, partainya membuka diri terhadap seluruh tokoh yang akan bergabung dengan PPP. Partai berlambang kabah itu siap menerima eleman bangsa yang ingin membangun bangsa.

"PPP membuka diri terhadap seluruh tokoh bangsa, seluruh elemen masyarakat untuk siap bergabung dengan PPP membangun bangsa ini. Tentu itu ada pada proporsinya masing-masing," ujar Mardiono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/1).

Baca Juga

Kendati demikian, Mardiono menegaskan PPP tak ingin membajak Sandiaga dari Partai Gerindra. Sandiaga sendiri hingga saat ini masih menjadi kader Gerindra.

"Kami membuka luas jadi tidak hanya Pak Sandiaga Uno tapi siapapun. Tetapi, kami juga tidak mau mencabut tanaman yang ditanam di lahan orang lain," kata dia.

Menurut dia, tidak etis jika PPP kemudian merekrut Sandiaga menjadi bagian dari partainya. Mardiono pun menegaskan, PPP menghormati Sandiaga sebagai kader Gerindra. "Ya tidak etis kalau kami kemudian mencabut tanaman yang tumbuh di lahan orang lain," ujarnya.

Ia kemudian menjelaskan alasan Sandiaga sering kali hadir di acara PPP. Menurut Mardiono memang terdapat banyak acara PPP yang dihadiri oleh Sandiaga dan juga Erick Thohir. "Mungkin bertanya kenapa kok hanya 2 orang ini, lah wong yang suka gampang diundang beliau itu berdua. Kalau yang lain gampang diundang ya kami undang juga ya setiap event-event PPP kami undang juga," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement