Senin 02 Jan 2023 19:48 WIB

Erick Thohir: Kereta Cepat Layani Perjalanan Menengah dan Jauh

Menggunakan kereta semua lebih efisien dibandingkan menggunakan mobil pribadi.

Menteri BUMN Erick Thohir saat konferensi pers capaian dan rencana kerja bertajuk BUMN 2023: Tumbuh dan Kuat untuk Indonesia di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (2/1/2022).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Menteri BUMN Erick Thohir saat konferensi pers capaian dan rencana kerja bertajuk BUMN 2023: Tumbuh dan Kuat untuk Indonesia di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (2/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) nantinya berperan dalam melayani masyarakat yang ingin melakukan perjalanan jarak menengah dan jauh.

"Memang di mana-mana apakah itu di Jepang atau China, kereta cepat itu harus jarak menengah dan jauh," kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/1/2023).

Baca Juga

Dia yakin, seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat, maka dengan naik atau menggunakan moda transportasi kereta semua akan jadi feasible dan lebih efisien dibandingkan menggunakan mobil pribadi.

Sebelumnya, Erick menyatakan siap mengoptimalkan KCJB sebagai kereta cepat pertama di Indonesia. Dia mengatakan, KCJB merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diprediksi akan memberikan dampak positif tidak hanya di sektor transportasi tetapi juga perekonomian.

Tak hanya menjadi salah satu ikon kerja sama Pemerintah Indonesia dan China, tapi juga akan makin mengintegrasikan moda transportasi di Jakarta dan Bandung. Hadirnya KCJB menjadikan Indonesia negara yang memiliki layanan kereta api cepat pertama di Asia Tenggara. KCJB menjadi alternatif moda transportasi massal bagi masyarakat yang ingin bepergian dengan cepat, nyaman, dan aman.

Tidak hanya itu, proyek ini memberikan dampak sosial ekonomi dan lingkungan, antara lain berupa penciptaan lapangan pekerjaan, baik saat pembangunan proyek dan setelah pengoperasian, mengurangi kemacetan, mengurangi emisi dan penggunaan BBM.

Kemudian penghematan waktu perjalanan; potensi pengembangan kawasan baru/pertumbuhan ekonomi di sekitar stasiun, peningkatan konektivitas dan kemudahan pengguna, peluang usaha, khususnya UMKM yang dapat menimbulkan efek berganda, serta pertumbuhan ekonomi masyarakat.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement