Jumat 30 Dec 2022 16:36 WIB

Ridwan Kamil Minta Ulama Mulai Ajukan Jadwal Kajian ke Masjid Al Jabbar

Pengurusnya mewakili ulama dan semua ormas Islam di Jawa Barat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (kanan) memukul beduk saat peresmian Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung, Jumat (30/12/2022). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Masjid Raya Al Jabbar yang dibangun di lahan seluas 25,9 hektare serta dapat menampung sedikitinya 50.000 orang. Masjid Raya Al Jabbar diharapkan dapat menjadi pusat pendidikan dan pemberdayaan umat islam. Republika/Abdan Syakura
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (kanan) memukul beduk saat peresmian Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung, Jumat (30/12/2022). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Masjid Raya Al Jabbar yang dibangun di lahan seluas 25,9 hektare serta dapat menampung sedikitinya 50.000 orang. Masjid Raya Al Jabbar diharapkan dapat menjadi pusat pendidikan dan pemberdayaan umat islam. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masjid Provinsi Jabar, Al Jabbar, telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jumat (30/12/2022). Ridwan Kamil pun menitipkan Al Jabbar pada ulama agar mengisi dengan berbagai kegiatan.

"Saya titip kepada para ulama silakan mulai tag jadwal kajian. Tempat ini bagus. Misalnya, saya ingin minggu pertama tiap bulan hari Jumat jam 4 kajian silakan, atau ada yang ingin ngetag hari Ahad ba'da isya di tempat ini kajian silakan ajukan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

 

photo
Warga beraktivitas di halaman Masjid Raya Al Jabbar usai diresmikan di Gedebage, Kota Bandung, Jumat (30/12/2022). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Masjid Raya Al Jabbar yang dibangun di lahan seluas 25,9 hektare serta dapat menampung sedikitinya 50.000 orang. Masjid Raya Al Jabbar diharapkan dapat menjadi pusat pendidikan dan pemberdayaan umat islam. Republika/Abdan Syakura - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

 

Dia mengatakan, susunan DKM sudah dirancang seadil-adilnya ketua DKM nya adalah Gubernur Jawa, ketua hariannya Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, pengurusnya mewakili semua ormas Islam di Jawa Barat dan mewakili semua ulama aktivis Masjid dari rekomendasi 27 kota Kabupaten se Jabar.

"Jadi semua Insya Allah terwakili dengan seadil-adilnya," katanya.

Emil menceritakan pembangunan masjid Al Jabbar berawal pada 2016 lalu saat dirinya masih menjabat Wali Kota Bandung. Saat itu, dirinya memberikan usulan kepada Gubernur kala itu Ahmad Heryawan agar Jawa Barat memiliki masjid raya sendiri.

"Ternyata selama ini kan Pemprov Jawa Barat "nebeng" ke Masjid Agung Bandung, makanya namanya diubah menjadi Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat," katanya.

Usulan itu pun, kata dia, disambut positif Ahmad Heryawan yang kelak masjid tersebut didesain langsung oleh Ridwan Kamil yang punya latar belakang arsitek.

Menurutnya, lokasi masjid di Gedebage pun diusulkan sendiri oleh dirinya. Emil, menghibahkan, desain masjid tersebut kepada Pemprov Jawa Barat.

"Itu kalimat saya ke Pak Aher pada 2016 lalu, saya bilang provinsi bikin saja sendiri nanti saya hibahkan desainnya dan lokasinya saya usulkan di Gedebage," katanya.

Konsep dari bangunan Masjid Al Jabbar sendiri, kata dia, berasal dari rumus matematika yang identik dengan rumus aljabar. Ini terlihat dari ornamen rumit namun indah. Ilmuan matematika dunia juga bernama Aljabar.

Al Jabbar juga, kata dia, merupakan salah satu nama dari asmaul husna yang dituliskan di bagian mihrab masjid. Selain itu, Al Jabbar juga nama asmaul husna yang kita tuliskan di mihrab yang artinya agung.

"Kebetulan juga Al Jabbar bisa jadi singkatan Jawa Barat, jadi sudah takdirnya namanya berjodoh," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement