Selasa 27 Dec 2022 16:43 WIB

'Pembangunan Kereta Gantung di Gunung Rinjani Harus Perhatikan Lingkungan'

Ketua DPRD Lombok Tengah minta pembangunan kereta gantung Rinjani jaga lingkungan.

Pengunjung memotret dengan gawainya di taman wisata Pusuk Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB. Ketua DPRD Lombok Tengah minta pembangunan kereta gantung Rinjani jaga lingkungan.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Pengunjung memotret dengan gawainya di taman wisata Pusuk Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB. Ketua DPRD Lombok Tengah minta pembangunan kereta gantung Rinjani jaga lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani dari Desa Karang Sidemen harus memperhatikan lingkungan, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Kami mendukung pembangunan kereta gantung Rinjani itu dengan catatan, jangan merusak lingkungan seperti harapan pemerhati lingkungan," kata Ketua DPRD Lombok Tengah, M Tauhid di Praya, Selasa (27/12/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani ini telah direncanakan sejak dulu, sehingga pihaknya berharap supaya pembangunan tersebut cepat diselesaikan dan bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Ini rencana sebelum Bupati Lombok Tengah saat ini, semoga bisa terwujud," katanya.

 

Dengan adanya kereta gantung Rinjani menjadi Kabupaten Lombok Tengah sebagai tempat destinasi wisata lengkap, karena di selatan ada Sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan di utara ada kereta gantung, air terjun dan Sirkuit Motor Cross.

"Pembangunan antara selatan dan utara akan menjadi seimbang dan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.

Ia juga menekankan kepada Investor supaya melengkapi semua izin atau syarat dalam pembangunan kereta gantung Rinjani, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, pihak investor diharapkan dapat melibatkan masyarakat setempat dalam pembangunan kereta gantung maupun ketika telah mulai difungsikan.

Pemerintah daerah harus intensif melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya tidak terjadi miskomunikasi dalam pembangunan kereta gantung tersebut.

"Semua izin maupun Amdal harus dilengkapi dulu baru melakukan pembangunan dan masyarakat setempat harus menjadi prioritas agar bisa memberikan dampak positif," kata M Tauhid.

Sementara itu total luas lahan yang digunakan untuk kereta gantung tersebut mencapai 500 hektare dengan panjang jalur kereta mencapai 10 kilometer yang nantinya juga dilengkapi fasilitas pendukung lainnya.

Pembangunan fasilitas wisata ini menelan anggaran Rp2,2 triliun. Lokasi puncak pemberhentian kereta gantung terletak sekitar dua kilometer di bawah Pos Pelawangan Rinjani.

Pada Ahad(18/12), Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah bersama Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Fathul Bahri melakukan peletakan batu pertama pembangunan kereta gantung tersebut.

Gubernurmengatakan pembangunan kereta gantung dari Desa Karang Sidemen, Lombok Tengah menuju Gunung Rinjani bakal meningkatkan kunjungan wisatawan di provinsi itu.

"Pembangunan kereta gantung ini menjadikan Provinsi NTB sebagai kawasan pariwisata yang lengkap," ujar Zulkieflimansyah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement