Selasa 27 Dec 2022 13:36 WIB

Temui Kepala BNPB, Heru Budi Koordinasi Masalah Kebencanaan

Heru juga membicarakan antisipasi bencana serta potensi lainnya.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Andi Nur Aminah
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyambangi kantor Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto di Matraman, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2022). Dalam kesempatan itu, dia membicarakan antisipasi bencana banjir DKI pada awal tahun depan.

Selain itu, Heru mengatakan, pihaknya juga membicarakan antisipasi bencana serta potensi lainnya, khususnya dari kekhawatiran banjir. "Terkait dengan kekhawatiran bencana banjir nanti, kami bersama Kepala BNPB, mungkin akan ada dua atau tiga titik yang langsung ditinjau pada Januari (2023),” kata Heru di Jakarta, Selasa (27/12/2022). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, pihaknya juga akan bekerjasama dengan BMKG dalam memetakan beberapa titik potensi bencana ke depannya. Dalam kunjungan ke BNPB, Heru, mengklaim telah melakukan koordinasi dan diskusi lebih jauh menyoal pencegahan banjir di DKI Jakarta.

"Jadi, ada beberapa hal yang akan kami sikapi. Salah satunya, Kepala BNPB menyarankan kepada kami di Jakarta untuk ada pencegahan dan pembelajaran agar melihat kejadian dari kota lainnya, di mana banyak bencana dan menimbulkan kerugian yang cukup besar,” jelas Heru.

Heru mengatakan, Suharyantom menyarankan agar ada perencanaan infrastruktur dan fasilitas yang mampu menahan gempa di atas 7,0 skala richter (SR). Tak hanya itu, pihaknya juga menjanjikan ada koordinasi pengguanan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) selama Januari hingga Februari 2023. Tujuannya, untuk kembali memetakan kawasan yang rawan bencana lainnya. 

Sementara itu, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, DKI Jakarta merupakan salah satu kawasan yang memiliki potensi risiko bencana untuk cukup diperhatikan. Utamanya, seperti curah hujan yang cukup tinggi. "Walaupun tidak ada gunung berapi juga (di Jakarta), kalau berdasarkan pengalaman sejarah juga ada beberapa potensi terkait gempa,” tutur Suharyanto. 

Oleh sebab itu, dia meminta ada sikap bersama untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilaksanakan. Utamanya, pada fase pencegahan.

"Pada akhir tahun 2022, merupakan persiapan curah hujan di awal Januari hingga Februari ini cukup tinggi. Apabila nanti terjadi banjir begit curah hujan tinggi, maka Pemprov DKI Jakarta sudah tepat bertindak dengan bekerja sama dengan BNPB," tambahnya.

Baca juga : Khawatir Potensi Hujan Badai Besok, Heru Imbau WFH

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement