Kamis 22 Dec 2022 12:58 WIB

Waskita Karya Kantongi Nilai Kontrak Baru Rp 13,70 Triliun per November 2022

Perolehan kontrak baru Waskita Karya didominasi oleh proyek-proyek IKN Nusantara

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berhasil meningkatkan Nilai Kontrak Baru (NKB) dengan total Rp 13,70 triliun hingga November 2022. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp 13,46 triliun.
Foto: ANTARA/Ampelsa
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berhasil meningkatkan Nilai Kontrak Baru (NKB) dengan total Rp 13,70 triliun hingga November 2022. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp 13,46 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berhasil meningkatkan Nilai Kontrak Baru (NKB) dengan total Rp 13,70 triliun hingga November 2022. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp 13,46 triliun.

SVP Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho, menjelaskan perolehan kontak baru hingga November 2022 didominasi oleh proyek-proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Proyek tersebut antara lain gedung sekretariat Presiden, bangunan pendukung pada kawasan Istana Kepresidenan IKN dan Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4.

“Perseroan juga memperoleh proyek Sistem Modernisasi Irigasi Rentang senilai Rp 270 miliar pada November lalu,” tambah Novianto.

Disamping itu, menurut Novianto, saat Perseroan sedang menunggu pengumuman beberapa tender proyek yang telah diikuti. Waskita juga tengah fokus untuk mendapatkan tender proyek baru di IKN dan juga pangsa pasar luar negeri.

Novianto memerinci, penambahan NKB ini berasal dari proyek Pemerintah sebesar 68,10 persen proyek Swasta sebesar 10,18 persen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 9,34 persen dan Pengembangan Bisnis Anak usaha Perseroan sebesar 12,38 persen.

Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas Infrastruktur sebesar 48,78 persen, gedung sebesar 20,02 persen, EPC sebesar 10,91 persen, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,89 persen dan Anak Usaha 12,38 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement