Senin 19 Dec 2022 06:23 WIB

12 Orang Tewas dalam Kecelakaan Terowongan di Afghanistan

Tiga puluh tujuh orang terluka dalam kecelakaan di Terowongan Salang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Para dokter mengumpulkan jenazah korban dalam ledakan kapal tanker bahan bakar di Terowongan Salang melalui pegunungan Hindu Kush, utara Kabul, Afghanistan, Minggu, 18 Desember 2022. Lebih dari belasan orang tewas dan terluka ketika sebuah truk tangki bahan bakar meledak di terowongan, kata seorang pejabat setempat, Ahad.
Foto: AP Photo/Shamim Tanha
Para dokter mengumpulkan jenazah korban dalam ledakan kapal tanker bahan bakar di Terowongan Salang melalui pegunungan Hindu Kush, utara Kabul, Afghanistan, Minggu, 18 Desember 2022. Lebih dari belasan orang tewas dan terluka ketika sebuah truk tangki bahan bakar meledak di terowongan, kata seorang pejabat setempat, Ahad.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kecelakaan di terowongan pegunungan Salang yang terkenal di Afghanistan menewaskan 12 orang. Pihak berwenang sekitar puluhan orang terluka dalam peristiwa yang menghubungkan Kabul dengan wilayah di utara.

Deputi juru bicara pemerintah Taliban Qari Yusuf Ahmadi mengatakan tiga puluh tujuh orang terluka dalam kecelakaan di Terowongan Salang, sekitar 90 kilometer sebelah utara Kabul.  

Baca Juga

"Emirat Islam (pemerintah Taliban) mengungkapkan duka cita yang mendalam pada keluarga korban dan juga meminta semua lembaga yang relevan untuk melakukan upaya lebih banyak dan seirus untuk mencegah insiden buruk terulang kembali," kata Ahmadi, Ahad (18/12/2022).

Stasiun televisi Tolo mengutip Kementerian Pekerjaan Umum yang mengatakan truk bensin terbalik dan kebakaran di terowongan itu pada Sabtu (17/12/2022) malam. Api sudah berhasil dipadamkan tapi lalu lintas terowongan masih ditutup dan jumlah korban dapat bertambah.

Terowongan sepanjang 2,6 kilometer yang dibangun Uni Soviet ini merupakan prestasi yang menghubungkan Kabul dengan wilayah utara Afghanistan. Menghubungkan Anak Benua India ke Asia Tengah dengan menembus pegunungan berbahaya dengan ketinggian 3.400 meter.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement