Ahad 18 Dec 2022 16:48 WIB

ASDP Tingkatkan Pelayanan Lintas Bali-Lombok Jelang Nataru

Jelang Nataru trafik penyeberangan Bali menuju Lombok mengalami peningkatan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang ditumpangi pemudik memasuki kapal saat arus mudik Idul Fitri di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, Selasa (26/4/2022). Pihak pelabuhan menyediakan 21 kapal yang siap beroperasi untuk penyeberangan menuju ke Nusa Tenggara Barat pada arus mudik Idul Fitri 1443 Hijriah dan diperkirakan lonjakan penumpang terjadi pada 28 April 2022.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang ditumpangi pemudik memasuki kapal saat arus mudik Idul Fitri di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, Selasa (26/4/2022). Pihak pelabuhan menyediakan 21 kapal yang siap beroperasi untuk penyeberangan menuju ke Nusa Tenggara Barat pada arus mudik Idul Fitri 1443 Hijriah dan diperkirakan lonjakan penumpang terjadi pada 28 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pengguna jasa di Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem, Bali, khususnya menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru 2023. Pelabuhan Padangbai, Bali merupakan pelabuhan penyeberangan yang dikelola oleh ASDP Cabang Lembar, melayani lintasan tersibuk Lembar-Padangbai yang menghubungkan Pulau Bali dengan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan, menjelang libur Natal dan Tahun Baru, trafik penyeberangan dari Bali menuju Lombok dan sebaliknya diperkirakan mengalami peningkatan seiring dengan pendistribusian logistik khususnya barang kebutuhan pokok yang berasal dari Bali, Jawa dan Sumatera.

Baca Juga

"Di lintas Padangbai-Lembar beroperasi 24 unit kapal, dan sebanyak 5 unit kapal yang dioperasikan ASDP dengan rata-rata 13 trip per hari," ujar Shelvy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (18/12/2022).

Untuk Nataru, lanjutnya, rencana akan ditambah trip saat peak season menjadi rata-rata 18 trip per hari. Shelvy memperkirakan jumlah penumpang dari Padangbai pada Nataru mencapai 405 orang, 360 unit roda dua, dan 438 unit roda empat. Sebaliknya, dari Lembar diperkirakan sebanyak 270 orang penumpang, 184 unit roda dua, dan 416 unit roda empat.

"Beberapa skenario telah disiapkan, jika normal maka kapal yang dioperasikan sebanyak 13 unit dengan rata-rata waktu bongkar muat 1,5-2 jam. Skenario padat, kapal yang beroperasi 18 unit dengan waktu bongkar muat 1-1,5 jam. Dan skenario sangat padat, kapal yang dioperasikan sebanyak 24 unit, dengan waktu bongkar muat 1 jam," ucap Shelvy.

Selain melayani lintas Padangbai-Lembar, lanjut dia, ASDP juga memberikan pelayanan kepelabuhanan untuk layanan kapal perintis milik Pemda Klungkung yang melayani rute Padangbai-Nusa Penida.

Dalam mendukung layanan perintis Padangbai-Nusa Penida, Shelvy sampaikan, ASDP menjadi penyedia jasa pelabuhan mulai dari penjualan tiket dengan nontunai, penyediaan ruang tunggu penumpang, area parkir, dermaga untuk fasilitas bongkar kuat kapal.

"Hal yang menjadi perhatian selaku penyedia jasa pelabuhan, ASDP melakukan penjualan tiket, mengatur flow kendaraan yang akan naik ke kapal, dan berkoordinasi dengan pihak Dishub jika terjadi antrian agar segera melakukan penambahan trip demi mendukung kelancaran," ungkap Shelvy.

Shelvy mengatakan lintas Padangbai-Nusa Penida merupakan rute perintis yang dikelola Pemkab Klungkung dalam melayani sektor logistik agar pasokan barang dapat terpenuhi bagi masyarakat di sekitarnya. Lintas ini memang lebih banyak melayani kendaraan barang dibandingkan penumpang yang lebih memilih menggunakan speedboat.

"Untuk layanan Padangbai-Nusa Penida ini melayani masyarakat dua trip per hari untuk Senin-Sabtu, sedangkan hari Minggu melayani satu trip per hari. Ramainya memang di hari kerja bila dibandingkan akhir pekan," ucap Shelvy.

Namun demikian, sebagai langkah antisipasi terjadinya antrian, ASDP bersama dengan operator kapal, Dishub dan Pemkab Klungkung telah menyepakati skenario penambahan trip di pagi hari pukul 06.00 WITA jika terjadi antrian kendaraan di sore hari sebelumnya. Selain itu, sambung dia, tim ASDP akan mengatur pola antrean menuju ke kapal sesuai waktu kedatangan di toll gate dan telah bertiket.

"ASDP berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan dan operasional pelabuhan melalui upaya koordinasi dengan para stakeholder dan regulator," kata Shelvy menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement