Sabtu 17 Dec 2022 11:30 WIB

Imam Brunei Darussalam: Jamaah Harus Fokus Dengarkan Khutbah, Bukan Telepon

Imam juga mengimbau seluruh umat Islam untuk melakukan amal sholeh pada hari Jumat.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah mendengarkan khutbah khotib saat melaksanakan ibadah shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (11/3/2022).  Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat muslim untuk kembali merapatkan shaf saat shalat berjamaah seiring dengan kebijakan pemerintah terkait pelonggaran aturan jaga jarak saat aktivitas sosial serta menurunnya kasus positif Covid-19. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Jamaah mendengarkan khutbah khotib saat melaksanakan ibadah shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (11/3/2022). Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat muslim untuk kembali merapatkan shaf saat shalat berjamaah seiring dengan kebijakan pemerintah terkait pelonggaran aturan jaga jarak saat aktivitas sosial serta menurunnya kasus positif Covid-19. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR SERI BEGAWAN -- Para imam Brunei meminta umat Islam untuk mencurahkan perhatian sepenuhnya saat khutbah Jumat dan menahan diri dari mengutak-atik ponsel mereka. Hal ini disebut akan memengaruhi konsentrasi pada pesan yang disampaikan selama khotbah.

"Gangguan dengan ponsel saat khutbah Jum'at disampaikan bertentangan dengan sunnah, serta dianggap melanggar adab," kata Imam pada khutbah Jum'at kemarin, dikutip di Borneo Bulletin, Sabtu (17/12/2022).

Baca Juga

Imam masjid menyebut jamaah harus duduk diam dan tidak ada gangguan yang dapat menghancurkan konsentrasi saat khutbah Jumat disampaikan, seperti bermain gim atau mengakses internet.

Ia menyebut sikap seperti itu harus ditinggalkan karena membawa kerugian besar dari menuai pahala, yang seharusnya bisa diperoleh ketika melakukan sholat Jum'at.

Tidak hanya itu, umat ​​Islam juga dihimbau untuk meninggalkan pekerjaan atau usahanya dan tidak datang terlambat ke masjid, ketika Imam telah duduk di mimbar atau mimbar masjid, untuk menunaikan sholat Jum'at.

Imam mengingatkan ada adab yang harus dipatuhi sebelum melaksanakan shalat Jumat. Hal ini antara lain membersihkan badan, memakai pakaian yang bersih dan layak, menyemprotkan wewangian yang harum, serta mandi sebelum pergi ke masjid.

“Sangat rugi jika jamaah datang terlambat ke masjid dan tidak dapat mengambil manfaat. Mereka kehilangan kesempatan untuk melakukan kegiatan sunnah yang dianjurkan seperti membaca Alquran, melakukan Istighfar, shalawat memuji Nabi Muhammad SAW, dzikir dan sebagainya," lanjutnya.

Khutbah Jumat disebut sebagai cara terbaik untuk menyampaikan informasi dan pengingat pesan spiritual dan duniawi bagi umat Islam, tanpa memandang ras dan posisi untuk berkumpul dan berdoa.

Lebih lanjut, ia menyebut khutbah Jum'at adalah salah satu dari lima syarat sahnya shalat Jumat. Pelaksanaan shalat Jumat tidak menyita banyak waktu dan mematikan telepon tidak akan merugikan.

"Seseorang harus meninggalkan urusan duniawi sejenak. Sikap tidak konsentrasi saat khutbah Jum’at harus ditekan,” ucap para imam.

Imam juga menghimbau seluruh umat Islam untuk melakukan amal saleh pada hari Jumat yang datang seminggu sekali dan berdoa untuk berkah dan petunjuk dari Allah SWT.  

Sumber:

https://borneobulletin.com.bn/focus-on-sermon-not-phone-imams-2/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement