Jumat 16 Dec 2022 15:10 WIB

Kepala Terminal Pulogebang: Belasan Bus AKAP tak Laik Jalan

Dalam pengecekan, Kepala Terminal Pulogebang sebut belasan bus AKAP tidak laik jalan.

Sebuah bus berhenti di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur (ilustrasi). Dalam pengecekan, Kepala Terminal Pulogebang sebut belasan bus AKAP tidak laik jalan.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Sebuah bus berhenti di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur (ilustrasi). Dalam pengecekan, Kepala Terminal Pulogebang sebut belasan bus AKAP tidak laik jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, Bernad Pasaribumenemukan13 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) tidak laik jalan berdasarkan hasil ramp check atau uji kelaikan jalan.

Bernad Pasaribu mengatakan adanya temuan itu setelah pihaknya melakukan kegiatan rutin ramp check yang kini lebih digiatkan lagi menjelang libur Natal dan tahun baru.

Baca Juga

"Untuk bus yang tidak laik jalan kita larang beroperasi, dan kita minta disediakan bus pengganti. Ramp check setiap hari kita laksanakan," kata Bernard Pasaribu di Jakarta, Jumat (16/12/2022).

Bernard menambahkan uji kelaikan jalan itu dilakukan terhadap seluruh bus AKAP dari berbagai perusahaan otobus (PO) meliputi pemeriksaan masa berlaku KIR, fungsi klakson, lampu.

Kemudian juga pemeriksaan kondisi ban serta aspek penunjang keselamatan saat bus membawa penumpang ke tempat tujuan. Pemeriksaan itu dilakukan untuk mencegah kasus kecelakaan akibat kendala armada bus AKAP.

"Untuk hasil ramp check sementara di Terminal Pulogebang jumlah bus yang dinyatakan laik jalan lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak laik jalan," ujar Bernard.

Bernard mengatakan Terminal Pulo Gebang juga tengah bersiap mengantisipasi lonjakan penumpang pada libur Natal dan tahun baru. Nantinya akan ada pos terpadu yang didirikan mulai Senin (19/12) untuk melayani penumpang saat libur Natal dan tahun baru.

"Petugas yang disiagakan TNI, Polri, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Kementerian Perhubungan, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Jasa Raharja, dan Dinas Perhubungan," tutur Bernard.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement