Jumat 16 Dec 2022 01:50 WIB

Hadapi Dominasi China, Biden Gelontorkan Investasi Miliaran ke Benua Afrika

Presiden AS Joe Biden umumkan investasi miliaran dolar ke negara-negara Afrika

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Christiyaningsih
Presiden  AS Joe Biden umumkan investasi miliaran dolar ke negara-negara Afrika. Ilustrasi.
Foto: AP/Ross D. Franklin
Presiden AS Joe Biden umumkan investasi miliaran dolar ke negara-negara Afrika. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan kemitraan jangka panjang dengan Afrika yang berakar pada perdagangan dan tata kelola yang baik, karena bisnis Amerika Serikat (AS) meluncurkan miliaran dolar untuk benua tempat China telah menjadi pemain papan atas. Berbicara pada pertemuan puncak yang membawa 49 pemimpin Afrika ke Washington pada Rabu (14/12/2022) lalu, Biden menghindari menyebut nama Beijing tetapi menjelaskan bahwa AS akan mengambil pendekatan yang berbeda.

Pada pertemuan pertama sejak Barack Obama mengundang para pemimpin Afrika pada 2014, Biden mengatakan AS mencari kemitraan, bukan untuk menciptakan kewajiban politik, untuk mendorong ketergantungan, tetapi untuk memacu kesuksesan dan peluang bersama. "Ketika Afrika berhasil, Amerika Serikat berhasil. Seluruh dunia berhasil," kata Biden dilansir dari laman TRT World, Kamis (15/12/2022).

Baca Juga

Pemerintahan Biden memberikan dukungan lebih dari 55 miliar dolar AS selama KTT tiga hari dan pada Rabu menyambut bisnis AS dan Afrika, yang menjanjikan lebih dari 15 miliar dolar AS dalam kesepakatan perdagangan. "Nilai-nilai inti yang menyatukan rakyat kita, semua rakyat kita, terutama kaum muda: kebebasan, peluang, transparansi, tata kelola yang baik," kata Biden.

"Transisi ekonomi Afrika bergantung pada pemerintahan yang baik, populasi yang sehat, dan energi yang andal dan terjangkau," kata Biden.

Biden mengumumkan paket bantuan 100 juta dolar AS untuk energi bersih. Selain itu, Gedung Putih mengumumkan 800 juta Dolar AS lagi dalam pembiayaan publik dan swasta untuk pengembangan digital di Afrika.

Dalam dekade terakhir, China telah melampaui AS dalam berinvestasi di Afrika, terutama melalui proyek-proyek infrastruktur yang nyata, sering kali didanai melalui pinjaman yang berjumlah lebih dari 120 miliar Dolar AS sejak awal abad ini. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Selasa lalu memperingatkan para pemimpin Afrika bahwa China dan Rusia menggoyahkan benua itu, dengan mengatakan kontrak besar Beijing kurang transparan.

Bukan Arena Konfrontasi Kekuatan Besar

Pejabat Gedung Putih menolak anggapan bahwa KTT itu sebagian untuk melawan pengaruh China di Afrika. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan pemerintah menolak untuk menodongkan senjata ke kepala Afrika dan membuatnya memilih antara AS dan China.

"Tidak ada yang tidak konsisten tentang menyebut fakta sebagai fakta dan menjelaskan apa yang semakin jelas bagi mitra Afrika kita tentang pengaruh China yang merugikan di benua itu," kata Kirby.

Namun, aktivitas terkait KTT mendapat tanggapan dari China. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan AS harus menghormati keinginan rakyat Afrika dan mengambil tindakan nyata untuk membantu pembangunan Afrika, bukannya tanpa henti mencoreng dan menyerang negara lain.

Wang mengatakan pengarahan pada Rabu lalu itu adalah tanggung jawab bersama masyarakat internasional untuk mendukung pembangunan Afrika. "Afrika bukanlah arena konfrontasi kekuatan besar atau target tekanan sewenang-wenang oleh negara atau individu tertentu," kata Wang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement