REPUBLIKA.CO.ID, AL RAYYAN -- Pelatih Argentina Lionel Scaloni merespons kritikan yang ditujukan kepada Argentina setelah "perilaku tidak sportif" pemain mereka menyusul kemenangan adu penalti atas Belanda di perempat final Piala Dunia 2022. Sebanyak 10 kartu kuning diarahkan ke pemain dan staf pelatih Tim Tango dalam laga yang dimenangi Argentina lewat adu penalti.
"Pertandingan sebelumnya dimainkan dengan cara yang harus kami mainkan...itulah sepak bola. Terkadang hal-hal seperti pertengkaran bisa terjadi, tapi itu saja. Itulah mengapa ada wasit," kata Scaloni dalam konferensi pers, Senin (12/12/2022).
Ia menegaskan, orang-orang harus mengakhiri pemikiran bahwa Argentina selalu berperilaku buruk seperti ini. Scaloni menyodorkan fakta kekalahan Argentina dari Arab Saudi, dan pemainnya tidak mengatakan apa-apa.
"Kami memenangkan Copa America di Brasil dan mengalami perilaku paling sportif dari (Lionel) Messi, (Leandro) Paredes, Neymar, yang semuanya duduk bersama di terowongan di Maracana. Saya benar-benar tidak yakin dengan gagasan perilaku tidak sportif ini," tegasnya.
Messi juga dikritik karena perdebatannya dengan tim pelatih Belanda. Messi juga dilaporkan menyebut pemain Belanda "bodoh". Namun bek Argentina Nicolas Tagliafico memuji pengaruh kaptennya di tim.
"Dia selalu seperti ini, dia adalah kapten dan pemimpin kami, mendorong dan memotivasi kami. Kami memiliki keunggulan khusus saat dia berada di lapangan, dia adalah sumber motivasi yang hebat," kata Tagliafico.
"Dengan dukungan semua orang, kami mencoba bekerja ke arah yang sama dan mencapai impian kami. Itu hal terindah yang bisa dilakukan dengan Messi di sisi kami."
Argentina akan menghadapi Kroasia di semifinal, Rabu (14/12/2022) dini hari WIB. Pelatih Kroasia Zlatko Dalic menyoroti perilaku timnas Argentina yang dinilainya tempramental. Dalic pernah tak disalami Jorge Sampaoli, pelatih Argentina sebelumnya, saat Kroasia mengalahkan Tim Tango 3-0 pada Piala Dunia 2018.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
