Senin 12 Dec 2022 20:03 WIB

Kemenhub Gelar Pelatihan Kehumasan Bidang Transportasi Udara

Peran dan fungsi humas sebagai komunikator publik pemerintah menjadi sangat penting.

Pesawat Airbus A320-200 maskapai Pelita Air parkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (28/4/2022). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pelita Air Service (PAS) membuka penerbangan perdana dengan pesawat Airbus A320-200 rute reguler dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dan sebaliknya guna mewujudkan komitmen mendukung pengembangan industri transportasi udara dan memperkuat konektivitas di tanah air dengan melayani penerbangan komersial berjadwal (regular flight).
Foto: ANTARA/Fauzan
Pesawat Airbus A320-200 maskapai Pelita Air parkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (28/4/2022). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pelita Air Service (PAS) membuka penerbangan perdana dengan pesawat Airbus A320-200 rute reguler dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dan sebaliknya guna mewujudkan komitmen mendukung pengembangan industri transportasi udara dan memperkuat konektivitas di tanah air dengan melayani penerbangan komersial berjadwal (regular flight).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menggelar Pelatihan Kehumasan Bidang Transportasi Udara di Wilayah Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap, pada Senin (12/12/2022).

Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas dan Umum Mokhammad Khusnu mewakili Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, menyampaikan bahwa pelatihan kehumasan ini sangat penting bagi pejabat dan pengelola kehumasan.

Baca Juga

"Peran dan fungsi humas sebagai komunikator publik pemerintah menjadi sangat penting. Terlebih dengan tingginya arus informasi yang beredar membuat humas menjadi unsur penting guna menyampaikan informasi, strategi dan mensosialisasikan program kebijakan pemerintah," ujar Khusnu.

Ia mengatakan, dalam pelaksanaannya, koordinasi dan kolaborasi yang baik antara humas kantor pusat, humas Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan humas pemangku kepentingan penerbangan sangat perlu untuk mewujudkan komunikasi publik yang baik.

"Sebagai humas dalam bidang transportasi udara, baik regulator maupun operator hendaknya saling bersinergi dan saling mengisi, agar mempunyai persepsi yang sama dalam berkomunikasi dan penyampaian informasi," ujarnya.

Khusnu mengharapkan pelatihan ini menjadi ajang untuk meningkatkan kemampuan para pejabat dan pengelola kehumasan. "Selain untuk menyampaikan kinerja yang telah dilakukan oleh Direktorat Perhubungan Udara, humas juga perlu mengikuti perkembangan teknologi serta isu-isu terkini yang beredar apalagi yang bersifat sensitif atau viral," katanya.

Sejalan dengan itu, Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Media Massa, Ahmad Thonthowi Djauhari selaku pemateri, mengatakan bahwa seorang humas harus memiliki beberapa hal yaitu :

1. Kompetensi (kemampuan digital, analitik, menulis konten, membangun jarngan, haus informasi, memiliki spesialisasi);

2. Personalisasi Konten (identifikasi target, pilih kanal, konten yang sesuai);

3. Memahami tren global (video pendek, video 360 derajat, live streaming, yang dikombinasikan dengan fungsi humas); dan

4. Integritas (menjaga good governance, akuntabel, transparan, hindari hoax).

?Di era sekarang, tenaga humas pemerintah perlu lebih kreatif dalam membuat konten agar konten yang mengabarkan aktifitas pemerintahan tidak tenggelam dalam tsunami informasi,? ujar Thonthowi.

Turut hadir sebagai peserta dari Otoritas Bandar Udara Wilayah I Soekarno Hatta, Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya, dan peserta dari Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Tunggul Wulung Cilacap, Cakrabhuwana Cirebon, Wiriadinata Tasikmalaya, Dewadaru Karimun Jawa, Ngloram Blora, Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, dan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement