Jumat 09 Dec 2022 19:03 WIB

Forensik: Satu Keluarga di Kalideres Meninggal karena Sakit

Pemeriksaan kepada keempat jenazah juga menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Polda Metro menggelar konferensi pers terkait kesimpulan akhir kasus kematian satu keluarga Kalideres, di gelar di Polda Metro Jaya,  Jakarta Selatan, Jumat (9/12).
Foto: Republika/Ali Mansur
Polda Metro menggelar konferensi pers terkait kesimpulan akhir kasus kematian satu keluarga Kalideres, di gelar di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Bhayangkara menyatakan, satu keluarga beranggotakan empat orang yang meninggal di Kalideres, Jakarta Barat, meninggal karena sakit.

"Dengan jelas dan yakin kami dapat nyatakan penyebab kematian Bapak Rudiyanto adalah penyakit pada saluran cerna dan Ibu Reni adalah kelainan pada payudara," kata Ahli Forensik Rumah Sakit Bhayangkara dr Asri M Pralebda di Jakarta, Jumat (9/12/2022).

Baca Juga

Dia juga menyatakan, penyebab kematian dua orang lainnya yakni Budiyanto dan Dian, juga disebabkan oleh penyakit.

"Sebab kematian yang pasti Pak Budiyanto adalah serangan jantung yang baru atau akut, sebab kematian Ibu Dian adalah gangguan pernapasan yang disertai penyakit pernapasan," ujar Asri.

Asri juga menyatakan, bahwa pemeriksaan kepada keempat jenazah juga menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Instalasi Forensik RSCM dr. Ade Firmansyah Sugiharto menyatakan, hasil otopsi pada keempat jenazah menemukan adanya petunjuk penyebab kematian empat orang tersebut

"Setelah kita lakukan pemeriksaan luar dalam, kita lakukan pemeriksaan penunjang dan akhirnya pemeriksaan histopatologi forensik, dan kami bersyukur bahwa ternyata masih ada petunjuk terkait kelainan pada organ mengarah kepada penyebab kematian," ujar Ade.

Atas dasar hasil pemeriksaan forensik tersebut dan hasil penyelidikan oleh petugas kepolisian di lapangan, penyidik Polda Metro Jaya menyatakan tidak ada unsur pidana dalam kejadian tersebut.

Pihak kepolisian selanjutnya akan menghentikan proses penyelidikan dalam kasus tersebut. "Ke depan kasus ini akan kami hentikan penyelidikannya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, Jumat (9/12/2022).

Penemuan meninggalnya satu keluarga dalam keadaan terkunci di dalam rumah tersebut, berawal ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada Kamis (11/10) sekitar pukul 18.00 WIB.

Ketua RT kemudian langsung melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama polisi, ketua RT akhirnya mendobrak masuk ke dalam rumah tersebut.

Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah, dan ruang belakang.

Polisi langsung melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi. Setelah itu, keempat korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati (Jakarta Timur) untuk proses autopsi.

Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal penyidik terkait satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, bukan disebabkan oleh kelaparan.

Penyidik Polda Metro Jaya juga mematahkan dugaan yang menyebut kematian satu keluarga itu adalah akibat aksi perampokan.

Dugaan perampokan bisa dipatahkan setelah tim penyidik menemukan adanya bukti digital komunikasi dari salah satu penghuni rumah untuk menjual sejumlah barang dari rumah tersebut.

Pihak kepolisian juga telah melacak dan memintai keterangan kepada pihak pembeli barang tersebut dan atas dasar keterangan dan temuan penyidik, maka dugaan perampokan bisa dipatahkan.

Pemeriksaan terhadap tiga orang saksi terkait kasus tersebut juga mengungkapkan fakta bahwa ada anggota keluarga tersebut yang telah meninggal sejak Mei 2022, namun tidak dilaporkan.

Secara total, tim penyidik telah memeriksa 28 orang saksi yang mengarah kepada pengungkapan kasus tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement