Jumat 09 Dec 2022 14:34 WIB

Peer Learning Meeting Nasional 2022: Gerakan Kolaborasi & Sinergi untuk Penguatan Literasi

Perpusnas kembali menyelenggarakan kegiatan Peer Learning Meeting (PLM) Nasional

Perpusnas kembali menyelenggarakan kegiatan Peer Learning Meeting (PLM) Nasional.
Foto: Perpusnas
Perpusnas kembali menyelenggarakan kegiatan Peer Learning Meeting (PLM) Nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) kembali menyelenggarakan kegiatan Peer Learning Meeting (PLM) Nasional pada 5-6 Desember 2022 di Hotel Vasa, Surabaya, Jawa Timur. Peer Learning Meeting merupakan kegiatan sharing knowledge dan berbagi pengalaman dalam program transformasi perpustakaan.

Tahun ini, PLM mengambil tema “Gerakan Kolaborasi & Sinergi untuk Penguatan Literasi Masyarakat Berkelanjutan”. Sebanyak 33 provinsi, 315 kabupaten/kota, dan 275 perpustakaan desa mitra program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Acara ini mengundang Gubernur Provinsi Jawa Timur, anggota Komisi X DPR RI, Bappenas, Dinas Perpustakaan Kabupaten/Kota, pejabat struktural dan fungsional Perpustakaan Nasional, serta Konsultan Pendamping Program Transformasi Berbasis Inklusi.

Baca Juga

PLM Nasional merupakan salah satu tahapan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Program TPBIS merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.

Di era informasi, perpustakaan, sebagai penyedia layanan yang membuka akses masyarakat pada pengetahuan. Program TPBIS mendorong perpustakaan untuk menjadi sarana reproduksi pengetahuan ke dalam aksi nyata yang mensejahterakan.

Jutaan orang telah merasakan manfaat dari perpustakaan baik di provinsi, kabupaten/kota, maupun desa/kelurahan sehingga menjadi bagian dari program prioritas nasional yang tercantum dalam RPJMN tahun 2020-2024. Implementasi program dilakukan dengan menjalankan tiga strategi utama yakni peningkatan layanan informasi, pelibatan masyarakat, dan advokasi. 

Di samping itu, program transformasi perpustakaan juga mendorong keberlanjutan dan kemandirian perpustakaan melalui replikasi mandiri. Tercatat hingga tahun 2022 sudah 10 provinsi di 65 kabupaten/kota dan 1.122 desa/kelurahan telah melakukan replikasi mandiri. 

Pada tahun 2022 ini, perpustakaan juga melakukan evaluasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tahun 2020-2021. Hasil dari evaluasi tersebut menyatakan program ini dinilai efektif dilihat dari beberapa hasil di bawah ini: Skor efektivitas program adalah 4,09 (Skala 1-5) yang termasuk dalam kategori baik, dengan skor dimasing-masing variabel efektivitas yaitu Ketepatan Sasaran: 3.98; Sosialisasi & Pemahaman Program: 4.26, Pencapaian Tujuan Program:  4.05, dan Pemantauan Program: 4.07. 

Dari hasil evaluasi program dinyatakan bahwa program memberi manfaat lebih besar dari pada biaya program. Total benefit program di tahun 2020-2021 sebesar Rp 573.206.806.265,00 (Lima ratus tujuh puluh tiga milyar dua ratus enam juta delapan ratus enam ribu dua ratus enam puluh lima rupiah). 

PLM Nasional 2022 mengagendakan update capaian/keberhasilan TPBIS dari perpustakaan mitra program, testimoni atau success story dari para penerima manfaat layanan perpustakaan, sharing class (kelas berbagi) topik-topik yang relevan dengan transfomasi perpustakaan, hingga pameran produk industri rumah tangga mau pun UMKM hasil belajar di perpustakaan sebagai showcase bahwa perpustakaan berkontribusi nyata dalam pengembangan ekonomiserta  peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam kegiatan ini juga ada pemberian apresiasi kepada perpustakaan mitra program yang berprestasi .

Selain diselenggarakan secara onsite, PLM 2022 juga menyediakan fasilitas Zoom meeting terbuka bagi mitra PerpuSeru dan TPBIS berkapasitas 1.000 peserta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement