Jumat 09 Dec 2022 07:28 WIB

KCIC: Beberapa Akses Menuju Stasiun KCJB Masih Digarap

Salah satu yang masih dibangun yakni akses menuju Stasiun Halim.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Rangkaian kereta inspeksi atau comprehensive inspection train (CIT) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menjalani uji coba operasional di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (16/11/2022). Uji coba operasional KCJB tersebut menempuh jarak 15 kilometer dan melaju dengan kecepatan terbatas maksimal 80 kilometer per jam. Uji coba tersebut disaksikan langsung secara daring oleh Presiden Joko Widodo bersama Presiden China Xi Jinping di sela agenda KTT G20. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Rangkaian kereta inspeksi atau comprehensive inspection train (CIT) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menjalani uji coba operasional di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (16/11/2022). Uji coba operasional KCJB tersebut menempuh jarak 15 kilometer dan melaju dengan kecepatan terbatas maksimal 80 kilometer per jam. Uji coba tersebut disaksikan langsung secara daring oleh Presiden Joko Widodo bersama Presiden China Xi Jinping di sela agenda KTT G20. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan saat ini beberapa akses menuju stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) masih digarap. Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan salah satu yang masih dibangun yakni akses menuju Stasiun Halim.

"Saat ini kami sedang proses memprogres dengan Wika yaitu ujung jalan DI Panjaitan (menuju Stasiun KCJB Halim) yang lebarnya tujuh meter kita perlebar jadi jalan akses dari dan ke Stasiun Halim dengan pelebaran dan pembangunan jembatan karena di titik tengah ada sungai," kata Dwiyana dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Kamis (8/12/2022).

Baca Juga

Dwiyana menargetkan jalan akses utama tersebut bisa mendukung operasional KCJB di Stasiun Halim. Menurutnya, Jalan DI Panjaitan terdebut relatif bisa dijangkau dari semua jalur jalan dari dan ke Stasiun Halim yang semula direncanakan di Kali Malang.

Akses selanjutnya yakni dari Stasiun LRT Jabodebek yang menghubungkan penumpang KCJB. "Begitu turun dari Stasiun Halim dari arah Bandung bisa pindah ke LRT Jabodebek menuju kota sepanjang jalur yang dilayani LRT," tutur Dwiyana.

Begitu juga akses untuk Stasiun Padalarang, Tegalluar, dan Karawang. Khusus Stasiun Karawang dan Padalaramg, Dwiyana menuturkan KCIC bekerja sama dengan pengembang di sekitar stasiun.

"Pembangunan akses itu menggunakan biaya mereka (pengembang) sendiri. Contohnya di Karawang, Delta Mas siap membangun jembatan agar ada konektivitas dari Stasiun Karawang dengan kawasannya dengan mengalokasikan Rp 125 miliar," tutur Dwiyana.

Sebelumnya, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga memastikan untuk menyediakan fasilitas integrasi operasi kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Plt Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mendukung konektivitas Jakarta-Bandung.

Risal menuturkan, fasilitas pertama yakni integrasi Stasiun KCJB Halim Dengan angkutan massal di Jabodetabek yakni LRT Jabodebek dan Transjakarta. "Ini melalui pembangunan fasilitas integrasi berupa bangunan skybridge di Halim," kata Risal.

Selanjutnya, Risal memastikan juga ada dukungan integrasi di Stasiun KCJB Padalarang dengan layanan kereta api (KA) di Bandung Raya. Dukungan tersebut melalui fasilitas integrasi yang menghubungkan Stasiun KCJB Padalarang agar terkoneksi dengan KA wilayah Bandung Raya sebagai feeder.

"Penumpang yang berangkat dari dan ke Bandung akan dilayani KA feeder Stasiun Padalarang menuju Sasiun Bandung eksisting dengan estimasi waktu tempuh sekitar 18 sampai 25 menit," jelas Risal.

Risal menambahkan, untuk estimasi waktu transportadi dari KCJB Padalarang ke KA feeder sekitar 4,3 menit. Sementara estimasi waktu dari KA feeder ke Stasiun KCJB sekitar 5,5 menit. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement