Kamis 08 Dec 2022 22:31 WIB

Pengguna BBM Subsidi di Aceh Diminta Manfaatkan QR Code My Pertamina

Pertamina telah menerapkan pembelian BBM Solar subsidi menggunakan QR Code

Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh mengajak masyarakat pengguna BBM subsidi untuk menggunakan QR code (barcode) di aplikasi My Pertamina saat bertransaksi di SPBU. (ilustrasi).
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh mengajak masyarakat pengguna BBM subsidi untuk menggunakan QR code (barcode) di aplikasi My Pertamina saat bertransaksi di SPBU. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh mengajak masyarakat pengguna BBM subsidi untuk menggunakan QR code (barcode) di aplikasi My Pertamina saat bertransaksi di SPBU, sistem ini sudah berlaku sejak 1 Desember 2022.

"Jadi kita mengimbau dan mengajak masyarakat pengguna BBM bersubsidi di Aceh mulai membiasakan diri dengan penggunaan barcode," kata Ketua Hiswana Migas Aceh Nahrawi Noerdin, di Banda Aceh, Kamis (8/12/2022).

Baca Juga

Pertamina telah menerapkan pembelian BBM Solar subsidi menggunakan QR Code di aplikasi My Pertamina yang diberlakukan sejak 1 Desember 2022. Terkait barcode tersebut, masyarakat dapat mendaftar langsung ke situs resmi MyPertamina melalui tautan https://subsiditepat.mypertamina.id/.

Menurut Nahrawi, sistem barcode tersebut akan membuat proses transaksi dan pengisian BBM di SPBU dapat berlangsung cepat sehingga bisa mengurangi panjang antrian. "Penggunaan barcode tersebut juga bertujuan agar proses penyaluran BBM bersubsidi di tanah benar-benar tepat sasaran," ujarnya.

Nahrawi menjelaskan, penggunaan barcode itu juga diharapkan bisa mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi, terutama jenis solar yang banyak dibutuhkan oleh konsumen industri. Kebijakan pemerintah yang dijalankan oleh Pertamina ini, kata Nahrawi, selain untuk pendataan juga sebagai langkah memastikan penyalurannya tepat sasaran. Karena nantinya barcode tersebut hanya diberikan kepada mereka yang berhak dengan batasan-batasan yang sudah ditentukan.

Selain itu, penggunaan barcode juga akan mempercepat proses transaksi, sehingga antrean panjang diharapkan akan lebih cepat terurai. "Selama ini kita melihat ada sejumlah kendaraan yang mengantri di SPBU bahkan belum terdaftar di my Pertamina. Sistem barcode ini kita harapkan dapat mengurangi antrian panjang," katanya.

Nahrawi menuturkan, penggunaan barcode itu nantinya juga dapat berfungsi sebagai pengendali. Di mana jika ada kendaraan yang sudah mengisi pagi hari sesuai kuota yang ditentukan Pertamina, maka tidak bisa terlayani lagi di hari yang sama, terdeteksi oleh sistem.

Dalam kesempatan ini, Nahrawi berharap Pemerintah Aceh dapat menerbitkan surat edaran terkait sistem pembelian BBM bersubsidi tersebut. Apalagi program tersebut merupakan kebijakan pusat.

"Kami berharap Pemerintah Aceh sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah Pusat dapat menerbitkan surat edaran terkait penyaluran BBM subsidi ini. Sehingga masyarakat menjadi lebih paham dan kuota BBM bersubsidi dapat tersalurkan tepat sasaran," demikian Nahrawi Noerdin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement