Jumat 09 Dec 2022 00:48 WIB

KOI Sebut Perak Kejuaraan Dunia Bukti Keseriusan Eko Yuli Menuju Olimpiade Paris

Eko berambisi untuk kembali berlaga di Olimpiade meski usianya tak lagi muda.

Lifter asal Indonesia, Eko Yuli Irawan.
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Lifter asal Indonesia, Eko Yuli Irawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyatakan, medali perak yang diraih Eko Yuli Irawan di Kejuaraan Dunia 2022 merupakan bukti keseriusan lifter berusia 33 tahun itu menuju Olimpiade Paris 2024. Eko membawa dua medali perak dan satu medali perunggu dalam penampilannya di kelas 61 kg putra Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kamis (8/12/2022).

Eko membukukan total angkatan 300kg (165kg clean and jerk dan snatch 135kg). Dengan catatan tersebut, ia berhak atas dua medali perak untuk total angkatan dan clean and jerk serta perunggu untuk angkatan snatch.

Baca Juga

Pada kejuaraan yang merupakan salah satu ajang perebutan poin kualifikasi menuju Paris 2024 itu, Eko kembali harus mengakui keunggulan lifter Cina sekaligus rival terberatnya, Li Fabin, yang mendominasi pada semua kategori angkatan setelah membukukan total 312 kg (175kg clean and jerk dan snatch 137kg).

"Apa yang telah diraih Eko Yuli menjadi bukti terhadap komitmennya usai Olimpiade Tokyo mengingat ia berambisi untuk tampil lagi di Olimpiade Paris. Ia tidak main-main dan ditunjukkannya secara serius," ujar Oktohari dalam siaran pers KOI, Kamis (8/12/2022). "Semoga apa yang diraih Eko Yuli bisa menjadi penyemangat bagi lifter-lifter Indonesia lainnya untuk mengejar poin menuju Olimpiade Paris 2024."

Setelah tampil dalam empat edisi Olimpiade secara beruntun mulai dari Beijing 2008, London 2012, Rio 2016, dan Tokyo 2020, Eko berambisi untuk kembali berlaga di Paris 2024 meski usianya terbilang sudah matang.

Setelah Kejuaraan Dunia di Bogota, Eko masih harus mengikuti kejuaraan kualifikasi lain, termasuk Piala Dunia Angkat Besi 2024, Kejuaraan Asia 2023, dan beberapa kejuaraan level Grand Prix guna menambah poin untuk tampil di Olimpiade Paris.

Eko mengaku belum puas dengan hasil yang diraih di Bogota karena tidak sesuai target. Dia awalnya menargetkan dapat membukukan total angkatan minimal 310 kg.

"Terima kasih atas doa dan dukungan dari istri, keluarga, kerabat dekat, dan masyarakat Indonesia. Hari ini di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Kolombia untuk kualifikasi Olimpiade 2024 baru bisa mendapat medali perak. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi," kata Eko Yuli.

Medali perunggu untuk kategori total angkatan kelas 61 kg diamankan Yueji He (Cina) usai membukukan total angkatan 296 kg (160kg clean and jerk dan snatch 136kg).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement