Kamis 08 Dec 2022 13:49 WIB

Surabaya Segera Terima Bantuan Bus Listrik Bekas KTT G20

Pemkot Surabaya akan menerima bantuan bus listrik bekas acara KTT G20.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Bus listrik yang digunakan untuk KTT G20. Pemkot Surabaya akan menerima bantuan bus listrik bekas acara KTT G20.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Bus listrik yang digunakan untuk KTT G20. Pemkot Surabaya akan menerima bantuan bus listrik bekas acara KTT G20.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya bakal segera menerima bantuan bus listrik dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Bus listrik tersebut sebelumnya digunakan untuk mendukung layanan transportasi pada pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Kadishub Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru mengungkapkan, rencananya Surabaya mendapatkan bantuan 34 armada bus listrik.

Puluhan unit bus listrik itu akan dikirim secara bertahap mulai pertengahan Desember 2022. "Memang direncanakan Surabaya dapat sekitar 34 unit, tapi bertahap. Mungkin di tahun ini perkembangan terakhir (dikirim) 25 unit dulu, karena tahun ini beroperasinya kurang lebih sekitar 1-2 minggu," kata Tundjung di Surabaya, Kamis (8/12/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pengoperasian bus listrik dilakukan melalui mekanisme kontrak kerja sama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, dengan pihak operator. Dalam hal ini pihak pengelola atau operator adalah Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI).

"Jadi itu semua yang berkontrak adalah Dirjen Perhubungan Darat dengan operator, dalam hal ini DAMRI," ujarnya.

Tundjung menyebutkan, Pemkot Surabaya telah mengajukan dua rute untuk operasional bus listrik di Surabaya. Rute pertama mulai dari Terminal Purabaya hingga Kenjeran Park. Nantinya melalui Jalan Jemursari, SIER, Rungkut, perempatan Gunung Anyar, MERR (Middle East Ring Road), sampai Kenjeran.

Sedangkan untuk rute kedua, kata dia, dimulai dari Jalan Benowo hingga Jalan Tunjungan. Tundjung menjelaskan, pemilihan rute mulai dari kawasan Benowo ini berkaitan dengan penyelenggaraam Piala Dunia U-20 pada 2023, sehingga dapat dikoneksikan ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

"Karena kaitannya nanti kalau ada piala dunia, dia (bus listrik) bisa dikoneksikan ke GBT. Rute ini sedikit berubah dari awal. Awal kita mengusulkan dua rute, yaitu Surabaya-Perak dan rute kedua dari Purabaya ke arah MERR," kata dia.

Tundjung menegaskan, Pemkot Surabaya siap mendukung penuh operasional bus listrik di Kota Surabaya. Sementara terkait teknis operasional, nantinya akan dikoordinasikan dengan pihak operator secara bertahap.

"Jadi perkembangan terakhir semua bisa dilakukan, tinggal nanti kita koordinasi seperti apa. Karena terkait seperti apa juga pengoperasian dan bus stop," ujarnya.

Tundjung pun berharap kepada pihak operator atau pengelola bus listrik agar dalam operasionalnya dapat melibatkan para driver atau sopir di Kota Surabaya. Sebelum operasional bus listrik diterapkan di Surabaya, Tundjung memastikan pihaknya bakal melakukan sosialisasi terlebih dahulu.

"Nanti kalau sudah mendekati kita akan sosialisasi dan soft launching dulu, ini masih kita finalisasi. Harapannya ke depan perpindahan dari kendaraan pribadi ke angkutan umum ini bisa lebih baik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement