Kamis 08 Dec 2022 13:22 WIB

Pemerintah Targetkan Perbaikan Rumah Terdampak Gempa Cianjur Rampung Juli 2023

Perbaikan rumah warga yang rusak akibat gempa akan terbagi dalam lima tahap

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Pengungsi berjalan di depan bangunan yang roboh akibat gempa di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Pemerintah memastikan akan menyalurkan bantuan dana kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat gempa. Bantuan tersebut dibagi menjadi tiga jenis, untuk kerusakan berat akan mendapatkan bantuan sebesar Rp50 juta, kerusakan sedang Rp25 juta dan kerusakan ringan Rp10 juta. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengungsi berjalan di depan bangunan yang roboh akibat gempa di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Pemerintah memastikan akan menyalurkan bantuan dana kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat gempa. Bantuan tersebut dibagi menjadi tiga jenis, untuk kerusakan berat akan mendapatkan bantuan sebesar Rp50 juta, kerusakan sedang Rp25 juta dan kerusakan ringan Rp10 juta. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyampaikan, pencairan bantuan bagi perbaikan rumah warga yang rusak akibat gempa diperkirakan akan terbagi dalam lima tahap. Ia berharap seluruh rumah warga sudah selesai diperbaiki pada Juni-Juli 2023 nanti.

Saat ini, kata dia, pemerintah masih melakukan pendataan warga yang terdampak gempa bumi di Cianjur. "Kami perkirakan sampai lima tahap ini, secara terus-menerus kita akan data sampai betul-betul by name by address jelas. Ini anggarannya akan terus kita ajukan ke Kementerian Keuangan untuk diberikan ke masyarakat. BNPB sudah membuat timeline pelaksanaan rehab rumah terdampak ini, khususnya untuk masyarakat. Harapan kami di Juni atau Juli 2023 ini semuanya sudah selesai diperbaiki," kata Suharyanto, dikutip dari siaran pers Istana, Kamis (8/12/2022).

Baca Juga

Pada Kamis ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau rumah contoh tahan gempa di Yonif Raider 300, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur. Suharyanto menjelaskan, rumah contoh tersebut merupakan salah satu skema untuk perbaikan rumah warga terdampak gempa Cianjur. "Ada dua skema, yang pertama kalau memang yang punya rumah itu mampu dia bisa mengerjakan sendiri dan didampingi supaya rumah yang diperbaiki tetap tahan gempa. Yang kedua, kalau ingin menyerahkan kepada pemerintah nanti ada TNI dan pihak ketiga, ada rumah contoh, beberapa rumah contoh sudah dibangun dan nanti yang akan dilihat Bapak Presiden di Yonif 300 Raider," ujar Suharyanto.

Rumah contoh tahan gempa tersebut memiliki spesifikasi berupa pondasi lajur batu kali dengan struktur baja CNP dibungkus mortar. Dindingnya menggunakan bata ringan yang diaci serta dicat. Kusen dan rangka atapnya memakai baja ringan.

Sebelumnya, rumah tersebut pernah dibangun sebagai hunian tetap tahan gempa di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peninjauan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Cianjur Herman Suherman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement