Kamis 08 Dec 2022 10:45 WIB

Satgas Anti Premanisme Dibentuk, Beroperasi di Dua Terminal Bus Jakarta Timur

Pihaknya menjamin keamanan dan kenyamanan calon penumpang.

Premanisme (ilustrasi)
Premanisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Timur membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Premanisme di dua terminal bus wilayah tersebut yakni Terminal Kampung Rambutan dan Pulogadung.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Budi Sartonodi Jakarta, Kamis (8/12/2022), mengatakan pembentukan Satgas itu karena adanya laporan dari masyarakat yang resah terhadap aksi premanisme di lingkungan terminal.

Baca Juga

"Jangan sampai wilayah kita menjadi tidak aman. Makanya saya perintahkan, setelah ada deklarasi ini benar-benar dijaga, jangan hanya formalitas," kata Budi.

Budi menambahkan pembentukan Satgas itu juga dilakukan untuk pengamanan jelang Hari Natal dan Tahun Baru 2023.

Dia mengatakan bahwa warga masih mengeluhkan adanya aksi pemalakan terhadap penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP), calo tiket dan copet yang berkeliaran di Terminal Kampung Rambutan dan Terminal Pulogadung.

"Jika ada warga yang menemukan tindak premanisme, langsung laporkan. Bila perlu, kita kerahkan pengerahan tim lebih besar, kalau memang ada potensi mereka (pelaku premanisme) melawan," ujar Budi.

Budi menjelaskan Satgas Anti Premanisme itu beranggotakan tim gabungan dari anggota Polsek, Polres, Sudin Perhubungan, Kodim, Satpol PP Jakarta Timur, hingga Pokdar Kamtibmas.

Tim gabungan tersebut bertugas melakukan patroli di sepanjang area Terminal Kampung Rambutan dan Terminal Pulogadung untuk mencegah gangguan keamanan.

Dia berharap dengan adanya Satgas Anti Premanisme dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat yang hendak menggunakan transportasi umum bus.

Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Ramadhoni mengatakan pencegahan tindak premanisme itu termasuk fokus dalam pengamanan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2023

"Kita menjamin keamanan dan kenyamanan calon penumpang. Untuk pengamanan agenda akhir tahun itu biasanya ada 50 personel gabungan yang akan disiagakan selama 24 jam," ujar Yulza.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement