Rabu 07 Dec 2022 19:14 WIB

Bulog: Impor Beras 200 Ribu Ton Tiba Bulan Ini

Dirut Bulog enggan paparkan asal negara impor beras.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Indira Rezkisari
Pedagang menata beras di kawasan Simprug, Jakarta. Pemerintah akan mengimpor beras untuk memenuhi cadangan beras pemerintah.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang menata beras di kawasan Simprug, Jakarta. Pemerintah akan mengimpor beras untuk memenuhi cadangan beras pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog memastikan impor beras sebanyak 200 ribu ton akan tiba pada akhir bulan ini. Stok tersebut akan menjadi cadangan beras pemerintah (CBP) yang digunakan khusus untuk kebutuhan operasi pasar dalam stabilisasi harga.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, mengatakan, tengah berupaya agar proses kedatangan beras tepat waktu sebelum akhir tahun. Ia mengakui, melakukan importasi beras pada akhir tahun tidak mudah. Apalagi, kebijakan impor baru diputuskan pada November lalu.

Baca Juga

"Kita upayakan (datang) sampai Desember ini, tinggal hitungan minggu saja kan. Itu yang inginkan. Kita harus datangkan 200 ribu ton minimal, ini tidak mudah tapi dengan segala upaya," kata Budi usai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR, Rabu (7/12/202).

Kendati demikian, Buwas enggan menjelaskan detail asal negara impor beras. Ia hanya menyebut, terdapat sejumlah negara produsen besar yang dapat mengekspor berasnya ke Indonesia. Di antaranya Vietnam, Thailand, Myanmar, India, dan Pakistan.

Menurutnya, terdapat banyak dinamika dalam proses Bulog mendapatkan pasokan beras dari luar. Pasalnya, ada negara-negara yang semula setuju namun membatalkan karena memprioritaskan kebutuhan dalam negeri.

"Sejak jauh hari saya sudah kerja sama dengan beberapa negara untuk mencadangkan 500 ribu ton. Tapi dalam perjalanannya, situasi berubah-ubah, bahkan ada yang membatalkan," ujarnya.

Meski demikian, ia menambahkan, kendatipun impor dilakukan, kemungkinan besar pasokan cadangan beras masih akan tetap di bawah 1,2 juta ton sesuai target. Pasalnya, total cangan beras Bulog hingga saat ini hanya tersisa 494,2 ribu ton.

Lebih detail stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang digunakan untuk operasi pasar hanya 295,3 ribu ton sedangkan sisanya 198,8 ribu ton merupakan beras komersial. Dengan adanya tambahan impor sebesar 200 ribu ton, total cadangan beras Bulog pun masih jauh dari target.

Buwas menambahkan, impor beras kembali dapat dilakukan pada awal tahun depan tepatnya pada Januari-Februari. Sebab, izin yang diberikan pemerintah sebanyak 500 ribu ton sehingga jika realisasi 200 ribu ton di akhir tahun tercapai, masih terdapat sisa kuota 300 ribu ton yang dapat didatangkan.

Namun, Bulog akan menunggu data proyeksi produksi beras terlebih dahulu dari BPS sebelum diputuskan impor. Itu agar tidak menganggu panen raya padi. Adapun berdasarkan tren, musim panen raya padi akan tiba di bulan Maret 2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement