Rabu 07 Dec 2022 14:20 WIB

Kemenag Minta KBIHU Beri Pemahaman kepada Jamaah Terkait Lima Hal

Jamaah harus paham betul bagaiman tata cara pelaksanaan ibadah haji.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Gita Amanda
SEjumlah calon jamaah haji mengikuti manasik haji di halaman Masjid Pusdai, Kota Bandung
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
SEjumlah calon jamaah haji mengikuti manasik haji di halaman Masjid Pusdai, Kota Bandung

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat mengatakan, setidaknya ada lima yang harus menjadi fokus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) dalam memberikan bimbingan manasik haji. KBIHU menjadi pihak yang mendapat amanan Undang-undang memberikan bimbingan dan pendampingan manasik haji.

"Kami berharap kaitan dengan pembinaan ini ada lima hal yang sekarang harus menjadi fokus KBIHU," kata Arsad Hidayat saat menjadi pembicara dalan Munas FK KBIHU, Rabu (7/12/2022).

Baca Juga

Pertama kaitannya dengan pemahaman tata cara pelaksanaan ibadah haji. Kemenag membuat indikator 100 persen untuk keberhasilan manasik di bidang pelaksanaan ibadah haji.

"Kalau saya membuat angka 100 persen jamaah memahami tata cara pelaksanaan haji dan umroh. Saya pakai target maksimal," katanya.

Jadi kata Arsad, jika KBIHU memiliki jamaah 100 atau 50 jamaah, maka harus diupayakan untuk mencapai indikator keberhasilan itu 100 persen. Jadi jamaah harus paham betul bagaiman tata cara pelaksanaan ibadah haji.

"Dan saya yakin KBIHU bisa melakukan hal tersebut," katanya

Kedua 100 persen jamaah harus memahami manasik perjalanan dan jenis pelayanan haji. Jamaah harus mengetahui, jadwal keberangkatan, mulai dari rute gelombang satu dan kedua itu sudah harus di luar kepala jamaah KBIHU.

"Termasuk juga layanan-layanan yang akan diterima oleh jamaah haji. Saya yakin jamaah yang berafiliasi KBIHU sudah sudah paham itu," katanya.

Arsad mengatakan, menjadi tantangan bagi pemerintah jika jamaah tahu proses perjalanan haji dan layanan apa saja yang akan diterimanya ketika tiba di Tanah Suci. Karena, jamaah akan bertanya ketika layanan yang akan diterima mereka itu belum terpenuhi, padahal dia sudah sampai di Arab Saudi.

"Jadi semakin pandai dan semakin memahami itu menjadi tantangan tersendiri kepada pemerintah untuk sigap melakukan persiapan persiapan," katanya.

Arsad menceritakan, berdasarkan pengalaman, ketika jamaah semakin pandai dan memahami kaitan dengan layanan, apapun akan ditanyakan. Misalanya ketika sampai di Madinah atau di Makkah ketika belum dapat katering, hotel atau bis shalawat maka jamaah akan bertanya tentang haknya.

"Ketika nyampe di Makah sama bertanya mana hotelnya, mana katering, mana bis selawatnya itu luar biasa. Termasuk ketika nyampe di asrama haji bertanya mana yang namanya living cost-nya yang katanya 1.500 Riyal," katanya.

Artinya kata dia, jika jamaah serba tahu, pembinaan yang dilakukan oleh KBIHU kepada para jamaah haji berhasil. Karena jamaah menjadi paham apa yang menjadi hak-hak yang harus mereka dapatkan.

"Mendingan paham daripada jamaah tidak paham. Paham semua itu menjadi tantangan buat para petugas haji," katanya.

Ketiga, 100 persen jamaah harus memahami pentingnya kesehatan dalam melaksanakan ibadah haji. Ini menjadi poin penting dipahami oleh para jamaah yang berafiliasi ke KBIHU.

Arsad memastikan, pihaknya sudah minta Pusat Kesehatan Haji memberikan penyuluhan kepada KBIHU. Karena, banyak jamaah haji yang berangkat melalui pendampingan KBIHU.

"Kemarin kami juga menyampaikan ke Pusat Kesehatan Haji tolong KBIHU pun itu menjadi satu bagian terpenting dalam pelaksanaan ibadah haji berikan penyuluhan-penyuluhan kesehatan kepada para jamaah," katanya.

Keempat 100 persen memahami hak dan kewajibannya jamaah. Menurutnya, jika jamaah sudah paham yang mana hak dan kewajiban maka pembinaan yang dilakukan KBIHU berhasil. Kemudian yang kelima memahami spiritualitas haji atau hikmah.

Jadi jamaah harus tahu apa hikmah di balik pelaksanaan ibadah tawaf, hikmah pelaksanaan ibadah sya'i, hikmah pelaksanaan hukum. Jadi setiap tahapan yang dilakukan oleh jamaah haji punya hikmah-hikmah tersendiri.

"Hikmah ini akan membentuk kepribadian-kepribadian jamaah haji menjadi jemaah yang mabrur pada saat pulang nanti," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement