REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan, Finlandia harus mendeklarasikan dengan terbuka mencabut embargo senjata ke Turki. Hal itu demi persetujuan Ankara untuk bergabung dengan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Pernyataan Mevlut Cavusoglu ini disampaikan sebelum kunjungan Menteri Pertahanan Finlandia, Antti Kaikkonen. Ia akan berbicara dengan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar membahas pengajuan Finlandia bergabung dengan NATO.
"Kunjungan menteri pertahanan Finlandia ke Turki penting karena kami belum mendengar pernyataan dari Finlandia mereka akan mencabut embargo senjata terhadap kami, kami mengharapkan pernyataan itu dari sana," kata Cavusoglu, Selasa (6/12/2022).
Swedia dan Finlandia menanggalkan kebijakan luar negeri yang lama untuk tidak bersekutu dengan pihak manapun. Dua negara itu mengajukan diri bergabung dengan NATO setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu. Dua negara Nordik itu khawatir mereka target Moskow selanjutnya.
Namun Turki yang merupakan anggota NATO menahan pengajuan Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan aliansi pertahanan tersebut. Ankara menuduh Swedia dan Finlandia mengabaikan ancaman milisi Kurdi dan kelompok lain yang Turki anggap sebagai kelompok teroris.
Ankara memaksa mereka untuk mengambil tindakan keras pada kelompok-kelompok itu. Turki juga menekan dua negara itu untuk mencabut larangan penjualan senjata de facto ke Turki.