Selasa 06 Dec 2022 20:46 WIB

Ketika Ahlul Kitab Sembunyikan Ciri Kenabian Muhammad SAW dalam Taurat dan Injil 

Ahlul Kitab mengingkari risalah Nabi Muhammad SAW meski ada dalam kitab suci mereka

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Nabi Muhammad (ilustrasi). Ahlul Kitab mengingkari risalah Nabi Muhammad SAW meski ada dalam kitab suci mereka
Foto: Dok Republika
Nabi Muhammad (ilustrasi). Ahlul Kitab mengingkari risalah Nabi Muhammad SAW meski ada dalam kitab suci mereka

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Di antara sikap ketidakjujuran sejumlah ahlulkitab adalah sengaja menyembunyikan kebenaran yang diturunkan Allah SWT dalam Taurat maupun Injil. Mereka pun memutarbalikkan hukum dengan mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram. 

Baca Juga

Pengurus Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga Imam Besar Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Ustadz Nur Kholis, menjelaskan apa yang disembunyikan para ahlul kitab adalah tentang ciri-ciri kenabian dari Nabi Muhammad SAW. 

Menukil keterangan Ibnu Abbas dalam Tafsir al-Kabir, terdapat beberapa tokoh ahlul kitab salah satunya adalah Ka'ab bin Asyraf yang menyembunyikan informasi yang sangat penting bagi umat manusia, yakni tentang ciri-ciri rasul terakhir yang telah digambarkan dalam Taurat dan Injil. 

Ka'ab dan para pemimpin ahlul kitab lainnya sangat mengetahui bahwa Nabi Muhammad SAW itu benar-benar nabi dan rasul terakhir sebagaimana ciri-cirinya telah disebut kan dalam Taurat dan Injil. Akan tetapi, mereka menyembunyikan kebenaran itu dari setiap manusia. 

Menurut Ustadz Nur Kholis, para ahlul kitab mempunyai kepentingan duniawi sehingga menyembunyikan kebenaran tentang kenabian Rasulullah SAW. 

Pada masa lalu, Ka'ab dan para tokoh ahlul kitab lainnya begitu sangat dihormati dan dimuliakan. Para pengikutnya pun dengan senang hati memberikan berbagai hadiah. 

Para ahlul kitab khawatir kebesaran mereka akan hilang bila orang-orang mengetahui tentang nabi dan rasul terakhir sebagaimana dijelaskan Taurat dan Injil. 

"Mereka merasa kehilangan pamornya. Kepentingan duniawi yang selama ini tercukupi dengan apa yang dihadirkan umatnya itu nanti bisa hilang. Maka mereka berupaya keras untuk menutupi identitas Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir," kata Ustaz Nur Kholis saat mengisi kajian tafsir surah al-Baqarah ayat 174- 176 yang diselenggarakan Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Bantul, Yogyakarta, dikutip dari dokumentasi Harian Republika, Selasa (6/12/2022). 

Ustadz Nur Kholis yang juga Dekan Fakultas Agama Islam UAD Yogyakarta mengatakan, apa yang dilakukan Ka'ab bin Asyraf dan para ahlul kitab lainnya saat itu adalah penyembunyian kebenaran yang mahabesar. Mereka telah melakukan dua kejahatan, yakni menyembunyikan ayat-ayat Allah SWT dan menyesatkan umat manusia. 

Sementara itu, Ustadz Kholis mengatakan, kendati pun asbabun nuzul surat al-Baqarah ayat 174- 176 berkaitan dengan para tokoh ahlul kitab yang menyembunyikan ciri kenabian Nabi Muhammad SAW. 

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۙ أُولَٰئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ ۚ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ نَزَّلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِي الْكِتَابِ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ

"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih. Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka! 

Baca juga: Pernah Benci Islam hingga Pukul Seorang Muslim, Mualaf Eduardo Akhirnya Bersyahadat 

Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran)."

Lebih lanjut, Ustadz Nur Kholis mengatakan, apa yang dilakukan para ahlul kitab adalah telah menjual kebenaran. Perbuatan ahlul kitab yang menyembunyikan kebenaran itu telah membuat para pengikutnya terus berada dalam kesesatan. 

Lebih-lebih, para ahlul kitab memfitnah Nabi dengan mengatakan sebagai tukang sihir. Sebab, perbuatan menyembunyikan kebenaran, Ustadz Nur Kholis menjelaskan, para ahlul kitab telah memasukkan bara api neraka ke dalam perutnya. Setiap apa yang didapat mereka dari hasil menyem bunyikan kebenaran di dunia akan mengantarkan ke dalam neraka. 

"Pada zaman kita ini, umat Islam juga banyak kita lihat kadang beberapa tokoh memaksakan ayat Alquran dengan kepentingan-kepentingan mereka sehingga tafsir sesuai dengan apa yang mereka inginkan," kata dia. 

Ustadz Nur Kholis menjelaskan, Allah SWT tidak akan mengajak berbicara sedikit pun pada hari kiamat terhadap orang-orang yang menyembunyikan kebenaran. 

Allah SWT juga tidak akan menyucikan orang-orang tersebut. Maksudnya, Allah SWT tidak akan mengampuni dosa-dosa orang-orang yang menyembunyikan kebenaran dari ayat-ayat Allah SWT. Mereka pun akan mendapat azab yang amat pedih karena telah membuat umat tersesat.        

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement